TIKTAK.ID – Warga Wadas, Jawa Tengah, diketahui telah memberikan penghargaan kepada Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo sebagai “Gubernur Perusak Lingkungan”.
“Kami, rakyat Jawa Tengah, lewat surat ini memberikan penghargaan sebagai Gubernur Perusak Lingkungan kepada Ganjar Pranowo,” cuit akun twitter resmi Wadas Melawan (@Wadas_Melawan), seperti dilansir CNN Indonesia.
Warga Wadas mengatakan penghargaan Green Leadership Nirwasita Tantra 2021 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) terhadap Ganjar meleset. Sebab, mereka menganggap Ganjar punya rekam jejak yang jelas dalam perusakan lingkungan di Jawa Tengah.
Baca juga : PPP Usulkan Duet Anies-Khofifah untuk Pilpres 2024
Perusakan lingkungan tersebut di antaranya menerbitkan izin baru PT Semen Indonesia, padahal putusan Mahkamah Agung (MA) memerintahkan Ganjar agar mencabut izin lingkungan perusahaan tersebut. Kemudian Ganjar menerbitkan izin lokasi penambangan pasir laut lebih dari 5000 hektar, membiarkan represivitas aparat kepolisian, dan perampasan tanah warga Wadas.
Menurut Kepala Divisi Advokasi LBH Yogyakarta, Julian Duwi Prasetia, KLHK sangat percaya diri ketika mengumumkan penghargaan terhadap Ganjar, lantaran dinilai menjadi pemimpin yang memiliki kepedulian, komitmen, dan kreativitas secara berkelanjutan sehingga berdampak positif terhadap ekonomi, sosial, dan lingkungan.
Padahal, kata Julian, hal itu sangat kontras dengan kebijakan Ganjar yang sangat destruktif dan abai terhadap keberlangsungan lingkungan hidup di Jawa Tengah.
Baca juga : Tanggapan Gibran Soal Perintah Jokowi Pakai Kendaraan Listrik
“Di Wadas warga terdampak rencana pertambangan tidak dilibatkan selama proses penyusunan dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) dan penerbitan Izin Lingkungan pembangunan Bendungan Bener,” ungkap Julian.
Julian menegaskan, daya rusak pertambangan terhadap lingkungan di Wadas cukup besar. Dia menyebut puluhan sumber mata air di bukit Wadas bakal hilang, kerentanan bencana longsor dan banjir akan meningkat secara signifikan, permukiman terancam rusak akibat peledakan batu, serta segudang masalah lingkungan yang akan segera menimpa kepala ribuan manusia di Wadas.
Julian juga menyatakan penambangan bisa berdampak terhadap hilangnya mata pencaharian warga Wadas. Dengan begitu, kemiskinan baru pun akan lahir.
Baca juga : Wanti-wanti Yasonna pada Rizieq Shihab Usai Bebas Bersyarat
“Pengabaian terhadap partisipasi masyarakat dalam kebijakannya sudah menimbulkan berbagai persoalan kemanusiaan dan hubungan manusia dengan alam terganggu,” tutur Julian.
“Masih teringat jelas bagaimana tragedi 8-11 Februari 2022 yang lalu, tapi hal itu tidak sama sekali menjadi pertimbangan bagi KLHK,” sambungnya.