TIKTAK.ID – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono alias Pak Bas mengatakan bahwa ongkos membenahi DKI Jakarta lebih mahal daripada biaya pembuatan Ibu Kota Negara (IKN) baru.
Basuki mengklaim Jakarta terus mengalami penurunan tanah. Dia menyatakan air di dataran Jakarta tidak dapat mengalir ke laut bila tidak ada perbaikan.
“Jadi, daya dukung Jakarta ini sudah berat. Memperbaikinya pun mungkin lebih mahal [daripada] jika kita bikin baru,” ujar Basuki di Istana Kepresidenan Jakarta, pada Senin (11/7/22), seperti dilansir CNN Indonesia.
Baca juga : Ini Pelanggaran Aturan Donasi yang Bikin Operasional ACT Disetop Kemensos
Menurut Basuki, Pemerintah hendak memperbaiki Jakarta dengan cara mengurangi penggunaan air tanah. Dia menyatakan salah satu cara yang ditempuh yakni membangun beberapa waduk di sekitar Jakarta.
Kemudian Basuki menyebut Pemerintah tengah berupaya menekan beban Jakarta dengan memindahkan masyarakat. Untuk itu, kata Basuki, pemindahan Ibu Kota Negara ke IKN Nusantara pun dilakukan.
“[Pemindahan Ibu Kota Negara ke IKN Nusantara] tak ada niatan politis, tidak ada apa-apa,” terang Basuki.
Baca juga : Bareskrim Duga Dana Ahli Waris Korban Lion Air JT-610 Dibelokkan ACT ke Dompet Pribadi
Lebih lanjut, Basuki menyebut Pemerintah bakal membangun hunian bagi pekerja proyek IKN. Dia menjelaskan, adanya hunian ini agar pekerja proyek yang jumlahnya mencapai 200.000 orang tidak membangun bedeng atau rumah sementara secara mandiri.
“Kita bikin hunian para pekerja. Kita tidak ingin para pekerja, karena banyak mungkin sampai 200.000-an pekerja konstruksi, jangan sampai mereka bikin bedeng-bedeng sendiri,” ungkap Basuki, mengutip Kompas.com.
Basuki juga mengaku akan menyediakan dapur umum untuk memasok kebutuhan pangan para pekerja. Ia berharap fasilitas itu bisa membuat para pekerja bekerja secara disiplin dalam proyek pembangunan IKN.
Baca juga : Kritik Pemerintah Soal Pencabutan Izin ACT, Fadli Zon: Ulah Oknum atau Sistemik?
“Jadi nanti ada kedisplinan. Jam 7 (pagi) berangkat, jam 12 (siang) kita jemput untuk pulang makan, dan jam 1 (siang) berangkat. Meski itu bukan baru, tapi cara baru di dunia konstruksi,” tutur Basuki.
Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mencanangkan pemindahan Ibu Kota Negara ke Kalimantan Timur. Gagasan tersebut juga sudah direstui oleh DPR lewat pengesahan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2022.
Ibu Kota Negara Indonesia bakal dipindah ke IKN Nusantara secara bertahap. Pemindahan tersebut diprediksi akan dimulai pada 2024 mendatang.