TIKTAK.ID – Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Denny JA merilis daftar calon presiden yang masuk dalam kategori divisi utama atau favorit alias paling berpeluang untuk 2024.
Menurut Direktur CPA-LSI Denny JA, Ade Mulyana, terdapat lima Capres divisi utama, yang telah memiliki tiket maupun tingkat elektabilitas tinggi dalam sejumlah survei.
“Ada lima Capres dan Cawapres yang termasuk dalam divisi utama. Kita lihat ada 5, pertama, Puan [Ketua DPR sekaligus politikus PDIP, Puan Maharani],” ujar Ade dalam konferensi pers hasil survei “Tiga Poros Utama Pilpres 2024 di Era Digital”, Rabu (6/7/22), seperti dilansir CNN Indonesia.
Baca juga : Kritik Pemerintah yang Langsung Cabut Izin ACT, Waketum MUI: Bukannya Membina Malah Membinasakan
“Walaupun elektabilitasnya tak terlalu tinggi, tapi lagi-lagi Mbak Puan ini punya tiket tersendiri untuk masuk ke pertarungan Capres-Cawapres. Sebab, ada barrier to entry 20 persen yang menentukan,” sambung Ade.
Kemudian Capres kedua yang masuk yakni Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto. Ade menilai Airlangga memiliki peluang menjadi calon presiden, usai membentuk Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama PAN dan PPP.
Ade mengklaim koalisi itu mengantongi 25,73 persen suara hasil Pemilu 2019, sehingga sudah bisa mengusung calon sendiri.
Baca juga : Gerindra Disebut Sudah Kantongi Nama Cawapres Prabowo, Begini Prediksi Pengamat
Ade menyatakan dari gabungan suara tersebut, Golkar merupakan pemilik suara tertinggi dengan 14,78 persen. Untuk itu, Airlangga selaku Ketua Umum Golkar kemungkinan besar bakal mengajukan diri sebagai calon presiden dalam koalisi tersebut.
Selanjutnya terdapat nama Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Ade menjelaskan, sosok Prabowo adalah calon presiden dengan tingkat elektabilitas tertinggi saat ini.
“Namun memang secara partai harus berkoalisi dengan satu partai lagi, supaya dapat maju menjadi Capres,” tutur Ade.
Baca juga : Diminta Demokrat Tinggalkan KIB, Begini Respons Golkar
Sementara dua Capres divisi utama lainnya yaitu Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Ade mengatakan Ganjar punya elektabilitas tinggi. Meski begitu, Ade mengakui belum tentu PDIP akan mengusung Ganjar.
“Walaupun kader PDIP, tapi PDIP belum pasti akan mengusung Pak Ganjar atau belum ada partai lain yang memang bisa mengusung penuh Pak Ganjar,” jelas Ade.
“Untuk Anies Baswedan, masalahnya sama dengan Ganjar. Elektabilitas memang tinggi, tapi masih ada masalah dengan partai pengusung yang kira-kira mau untuk mencalonkan beliau,” sambung Ade.