TIKTAK.ID – Perempuan 24 tahun di India mengumumkan rencana pernikahannya pada bulan ini, hanya saja tak ada mempelai pria yang akan menjadi pasangannya sebab ia akan menikah dengan dirinya sendiri.
Dilansir Russia Today (2/5/22), Kshama Bindu, dari Vadodara, India, akan menggelar pernikahan tersebut dengan menggunakan semua prosesi elemen tradisional khas pernikahan India, seperti upacara Saat Phere dan penerapan Sindoor –tanda merah terang yang menunjukkan bahwa seorang wanita sudah menikah. Satu-satunya yang tidak ada adalah mempelai pria dan prosesi pernikahan “baraat” terkait.
“Saya tidak pernah ingin menikah. Tapi memang ingin menjadi pengantin. Jadi saya memutuskan untuk menikahi diri saya sendiri,” kata Kshama, yang bekerja di sebuah perusahaan swasta.
Dia mengatakan keputusannya untuk mengikat simpul dengan dirinya sendiri diputuskan setelah menyadari bahwa dia akan menjadi wanita pertama di India yang berlatih sologami dan “menjadi contoh cinta diri”.
“Pernikahan sendiri adalah komitmen untuk diri sendiri dan cinta tanpa syarat untuk diri sendiri. Ini juga merupakan tindakan penerimaan diri. Orang menikah dengan seseorang yang mereka cintai. Saya mencintai diri saya sendiri dan karenanya melakukan pernikahan diri saya sendiri,” jelasnya.
Kshama menambahkan bahwa pernikahannya sendiri adalah upaya untuk menunjukkan bahwa “perempuan itu penting”, bahkan jika beberapa orang berpikir hal itu hanyalah lelucon.
Pernikahan akan diadakan di sebuah kuil di Gotri pada 11 Juni. Kshama mengatakan bahwa dia telah menerima restu orang tuanya untuk pernikahan tersebut, dan bahwa dia telah menulis lima sumpah yang akan dia ucapkan untuk dirinya sendiri selama upacara tersebut.
Bahkan, dia juga akan melakukan perjalanan bulan madu di Goa, di mana dia akan tinggal selama dua minggu setelah pernikahan.
Sologami, juga dikenal sebagai autogami, adalah perkawinan seseorang dengan dirinya sendiri. Praktik ini menjadi lebih luas di abad ke-21, terutama di kalangan wanita, karena para pendukung gagasan tersebut berpendapat bahwa hal itu menegaskan nilai diri sendiri dan mengarah pada kehidupan yang lebih bahagia. Namun, pernikahan itu sendiri belum diakui secara hukum di negara mana pun, dan memiliki jalan yang cukup panjang sebelum dapat diterima sebagai norma sosial.
.