TIKTAK.ID – Politikus PDI Perjuangan (PDIP), Masinton Pasaribu menyorot hadirnya kelompok oligarki sebagai pihak-pihak yang ingin merenggangkan hubungan Ketum PDIP, Megawati Soekarnoputri dan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dia menilai kelompok oligarki tersebut berada di dalam lingkaran kekuasaan Jokowi.
“Terdapat segelintir kelompok kepentingan politik-ekonomi (oligarki kapital) di dalam lingkar kekuasaan,” ungkap Masinton, seperti dilansir CNNIndonesia.com, Jumat (3/6/22).
Kemudian Masinton mengatakan bahwa pihak-pihak ini ingin memisahkan relasi Megawati dan Jokowi, lantaran ingin mengeruk sumber daya Indonesia demi kepentingan pribadi. Selain itu, Masinton menyebut mereka juga berusaha mendompleng dan mendikte arah pemerintahan Presiden Jokowi.
Baca juga : Kisah Ketum Projo Soal Respons Jokowi Dengar Usul Duet Ganjar-Anies dari Surya Paloh
“[Mereka] ingin bisa leluasa mengeruk sumber daya kekayaan alam Indonesia dengan mendompleng dan mendikte kebijakan negara melalui pemerintah,” terang anggota Komisi III DPR tersebut.
Akan tetapi, Masinton mengklaim internal partainya masih solid dan tidak terdapat konflik sama sekali.
“Internal partai sangat solid dan enggak ada konflik,” ucap Masinton.
Perlu diketahui, Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) bidang Pemenangan Pemilu, Bambang Wuryanto menyampaikan bahwa ada upaya menjauhkan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri dengan Presiden Joko Widodo. Dia menjelaskan, upaya itu telah terjadi sejak lama dan sedang diulang lagi saat ini.
Baca juga : Tepis Tudingan Soal Pernikahan Politik, Ketua MK: Pak Jokowi Tak Bisa Lagi Ikut Pilpres
“Ini kan ada indikasi, saya tidak mau mengatakan fakta ini, terdapat indikasi kuat hubungan antara Pak Jokowi dengan Ibu [Megawati] mau dijauhkan. Hal itu telah terjadi sejak lama,” jelas pria yang akrab disapa Pacul tersebut di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (31/5/22).
Pacul mengungkapkan, Megawati dan Puan Maharani tidak hadir dalam acara pernikahan, baik akad nikah maupun resepsi Ketua Mahkamah Konstitusi Usman Anwar dan adik Jokowi, Idayati. Akan tetapi, dia mengaku tidak mengetahui apakah keduanya mendapatkan undangan. Dia melanjutkan, apalagi belakangan ini Jokowi seakan-akan memberi kode dukungan untuk Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Sementara itu, senior PDIP Hendrawan Supratikno menampik hubungan Megawati dan Jokowi renggang.
Baca juga : Gerindra: Fokus Kami Jelas, Usung dan Menangkan Prabowo di 2024
“Spekulasi berseliweran, dan narasi sering dibangun di atas asumsi yang salah,” tegas Hendrawan, Kamis (2/6/22) malam, mengutip detik.com.
“Jadi kami lebih baik berlindung di bawah teduh akal sehat serta komitmen membangun peradaban politik yang inklusif dan mencerahkan,” sambungnya.