TIKTAK.ID – Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Polri, Kombes Gatot Repli Handoko mengungkapkan bahwa seorang tersangka teroris dari kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso, Sulawesi Tengah, berinisial MRW, telah menyerahkan diri ke polisi karena takut ditangkap.
Sebelumnya, Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri memang melakukan penangkapan teroris secara massal di beberapa wilayah.
“Iya (diduga takut), mungkin dia tahu kalau teman-temannya yang lain dalam grup itu kan sudah kena (tertangkap),” ujar Gatot, Jumat (20/5/22), seperti dilansir CNN Indonesia.
Baca juga : Tak Ingin Buru-buru Berkoalisi, Ini Penjelasan PDIP
Gatot menilai tersangka MRW mempertimbangkan proses penegakan hukum oleh kepolisian selama dalam masa pengejaran. Dia lantas memastikan penyidik polisi bakal memproses kasus dugaan pelanggaran tindak pidana terorisme yang dilakukan oleh MRW, meski menyerahkan diri.
“Tentunya lebih bagus kan menyerahkan diri, sama dengan yang lain-lainnya yang masih tergabung mungkin lebih bagus jika menyerahkan diri,” tutur Gatot.
MRW sendiri disebut-sebut melakukan pelatihan bersenjata sebanyak dua kali bersama kelompok MIT Poso. MRW juga dikabarkan telah melakukan sumpah setia (baiat) kepada pemimpin Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) Abu al-Hassan al-Hashimi al-Qurashi.
Baca juga : Pendukung UAS Geruduk Kedutaan Singapura Ancam Usir Keluar dari Indonesia
Menurut Gatot, kini Densus 88 masih memeriksa dan mengembangkan kasus dugaan pelanggaran tindak pidana terorisme oleh para tersangka.
Seperti telah diberitakan, pada 14 Mei 2022 silam, Densus 88 menangkap total 24 tersangka teroris di Sulawesi Tengah, Bekasi (Jawa Barat), dan Kalimantan Timur. Para tersangka teroris tersebut pun diduga merupakan pendukung MIT Poso dan ISIS.
Akan tetapi, para tersangka ini bukan merupakan bagian dari tersangka teroris yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO). Polisi menjelaskan, 24 tersangka itu memiliki tugas membantu para buronan untuk bersembunyi dan melarikan diri dari kejaran aparat.
Baca juga : Projo Gelar Rakernas untuk Minta Petuah Jokowi Soal Pilpres 2024
Perlu diketahui, MIT adalah kelompok teroris Indonesia yang beroperasi di wilayah Pegunungan Poso, Parigi Moutong, dan Sigi. Kelompok tersebut terakhir dipimpin oleh Ali Kalora.
Polisi memaparkan, saat ini tersisa dua tersangka dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) yang merupakan mujahid dari kelompok itu.
Ali Kalora sendiri telah tewas tertembak dalam kontak senjata pada 18 September 2021 lalu.