TIKTAK.ID – Hepatitis akut yang tidak diketahui etiologinya alias masih misterius, disebut-sebut bisa menular lewat udara. Lantas benarkah harus mengenakan masker untuk mencegahnya?
Sebetulnya penyebab hepatitis akut misterius sampai kini masih belum dapat dipastikan. Berbagai kemungkinan cara penularan pun masih sebatas dugaan, termasuk penularan melalui droplet yang menyebar di udara.
“Penularan hepatitis akut berat ini diperkirakan dengan dua cara, yakni lewat udara atau airborne. Sebab, terdapat kecurigaan dengan adanya virus yang kita sebut sebagai adenovirus,” ungkap Sekretaris Direktorat Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan RI, dr Siti Nadia Tarmizi, melalui konferensi pers virtual baru-baru ini, seperti dilansir detik.com.
“Virus hepatitis sendiri sebagian besar menyebar atau menular melalui makanan atau fecal oral,” imbuh dr Nadia.
Kemudian dr Nadia mengatakan cara pencegahan hepatitis misterius tak jauh berbeda dengan penyakit-penyakit dengan jalur penularan serupa. Dia menjelaskan, untuk kemungkinan menular melalui fecal oral, cara pencegahannya yaitu menerapkan higiene dan sanitasi.
“Tentunya menerapkan higiene dan sanitasi personal. Selain itu cuci tangan dan menggunakan alat makan yang terpisah. Itu yang harus dipastikan orang tua kepada anak-anaknya,” tutur dr Nadia.
“Menggunakan masker juga tetap penting, sebagaimana kita tahu pandemi Covid-19 belum berakhir,” sambungnya.
Di sisi lain, epidemiolog dari Griffith University Dicky Budiman mendasarkan dugaan hepatitis akut misterius berkaitan dengan Covid-19, pada data yang menyatakan sebagian besar pasien adalah anak-anak. Dia menyebut sebagian di antaranya masih belum memperoleh vaksinasi.
“Anak ini kan telat banget mendapatkan vaksin. Baru belakangan dapat vaksin, itupun di atas 6 tahun. Belum banyak yang mendapat dua dosis. Jadi saat hadir varian yang lebih cepat dari Omicron dan sebagainya, mereka menjadi korban,” terang Dicky.
Sekadar informasi, dalam beberapa kasus, pasien dengan gejala hepatitis akut misterius ternyata juga mengalami infeksi Covid-19. Oleh sebab itu, dugaan penyebab juga mengarah pada SARS-CoV-2, selain adenovirus.
Sementara Ketua Unit Kerja Koordinasi (UKK) Gastro-Hepatologi IDAI, dr Muzal Kadim, SpA(K) dalam konferensi pers baru-baru ini mengaku kemungkinan hepatitis akut misterius menular lewat udara masih sebatas dugaan. Selanjutnya dr Muzal menilai kalaupun hal itu benar, maka protokol kesehatan yang ketat akan mencegah penularannya.
“Protokol untuk Covid-19 ini seperti menggunakan masker, jaga jarak, untuk mengurangi risiko selain Covid-19 sendiri juga untuk mengurangi risiko penularan (hepatitis) melalui droplet, walaupun masih dugaan,” jelas dr Muzal.