TIKTAK.ID – Aktor Johnny Depp telah menuntut mantan istrinya, Amber Heard, atas pencemaran nama baik. Dalam sidang itu Amber mengklaim telah dianiaya selama menikah dengan Johnny Depp. Namun Depp menyebut Amber-lah yang kerap melakukan kekerasan fisik setiap pertengkaran terjadi.
Kasus ini pun menjadi perbincangan warganet. Warganet mengatakan kekerasan yang terjadi adalah reactive abuse.
“Reactive abuse atau kekerasan reaktif merupakan respons alami terhadap provokasi,” ujar dr. Jordan Schaul, dokter ahli trauma, pada artikel Daily Dot (22/04/22), seperti dilansir Kompas.com.
“Orang biasanya melawan, melarikan diri, atau membeku dalam menanggapi bahaya. Hal itu dikenal sebagai respons stres,” imbuhnya.
Jordan menjelaskan, dalam kasus kekerasan reaktif, badan kita memilih untuk melawan. Dia mengatakan pelaku kekerasan dalam rumah tangga dan pelaku lainnya bisa dengan sengaja menimbulkan reaksi dari korban atau target untuk mendiskreditkan mereka, serta membenarkan perilaku mereka sendiri.
Menurut Jordan, hal itu adalah bentuk dari gaslighting yang bisa menyebabkan jenis tekanan emosional berbahaya, yang dikaitkan dengan trauma dan dapat lebih merugikan ketimbang kekerasan fisik yang tidak mematikan.
Dia menilai pada dasarnya, taktik ini dipakai untuk membuat orang yang dilecehkan merasa seolah-olah mereka adalah pelaku kekerasan yang aktif sebagai lawan dari korban pelecehan. Akan tetapi, perlu untuk dimengerti kalau pelecehan reaktif merupakan reaksi terhadap pelecehan, bukan merupakan pelecehan itu sendiri.
“Kekerasan reaktif biasanya diamati dalam hubungan toxic (beracun). Dalam sejumlah kasus, kedua individu mungkin menunjukkan pelecehan ‘proaktif’ dan reaktif. Namun umumnya hanya ada satu pelaku dan hanya satu korban yang menunjukkan pelecehan reaktif,” terang Jordan.
“Paparan kronis terhadap victim-blaming (menyalahkan korban) dan victim-shaming (mempermalukan korban) akan menimbulkan keadaan trauma dan gejala lanjut yang terkait dengan PTSD (gangguan stres pascatrauma) yang kompleks,” lanjut Jordan.
Lebih lanjut, reactive abuse berbeda dengan mutual abuse atau kekerasan mutual. Domestic Shelter menyatakan kekerasan mutual (timbal balik) adalah istilah untuk menggambarkan dua pasangan yang saling melecehkan satu sama lain. Keadaan tersebut pun dianggap jarang terjadi dalam kasus kekerasan dalam rumah tangga.