TIKTAK.ID – Human Papiloma Virus (HPV) merupakan salah satu penyebab kanker serviks, dan menggunakan vaksinnya menjadi cara terbaik untuk melakukan pencegahan.
Kementerian Kesehatan kini telah mewajibkan masyarakat untuk vaksin HPV, yang bisa diperoleh secara gratis mulai 2022. Vaksinasi HPV ini pun masuk dalam program latihan nasional, sehingga anak-anak juga wajib medapatkannya.
Seperti dikutip Kompas.com dari WebMD, HPV adalah virus yang bisa menyebabkan infeksi menular seksual, sama seperti herpes dan sifilis. HPV ditularkan lewat kontak seksual, baik vaginal, anal, maupun oral. HPV punya lebih dari 40 varietas yang berbeda. Jenis HPV yang didapatkan bakal menentukan bagaimana virus tersebut memengaruhi tubuh Anda.
Pada wanita, infeksi HPV akan menyebabkan sel-sel di leher rahim (serviks) tumbuh tidak normal dan bisa berkembang menjadi kanker serviks. Tidak hanya itu, infeksi HPV bisa menyebabkan kanker vulva, kanker vagina, kanker penis, kanker anus, kanker kepala, kanker leher, dan kanker tenggorokan. Seseorang yang aktif secara seksual, memiliki kemungkinan terinfeksi HPV dan mengembangkan kanker serviks.
Oleh sebab itu, vaksinasi HPV penting untuk mencegah infeksi dari HPV yang menjadi penyebab atas sebagian besar kasus kanker serviks. WHO mengungkapkan, lebih dari 95 persen kanker serviks disebabkan oleh HPV. Kanker serviks sendiri termasuk jenis kanker paling umum ke-4 pada wanita secara global, di mana 90 persen dari mereka tinggal di negara berpenghasilan rendah dan menengah.
WebMD menyatakan dengan mendapatkan vaksin HPV, akan mengurangi risiko kanker serviks dan pertumbuhan prakanker pada wanita secara substansial. Sementara pria memang tidak dapat mengembangkan kanker serviks. Namun vaksin HPV dapat mencegah pria memiliki kutil kelamin, mengalami kanker penis, mengalami kanker dubur, dan menyebarkan HPV ke pasangan seksualnya.
CDC menyebut penggunaan vaksin HPV kemungkinan menimbulkan efek samping, yang umumnya ringan. Di antaranya nyeri, kemerahan, atau bengkak di lengan tempat suntikan diberikan, pusing atau pingsan (pingsan setelah vaksinasi apa pun, termasuk vaksin HPV, lebih sering terjadi pada remaja), mual, dan sakit kepala.
Meski begitu, manfaat vaksinasi HPV jauh lebih besar ketimbang potensi efek sampingnya. Infeksi HPV dan prakanker serviks (sel abnormal pada serviks yang bisa menyebabkan kanker) sudah menurun sejak 2006, saat vaksin HPV pertama kali digunakan di Amerika Serikat secara massif.