TIKTAK.ID – Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengungkapkan maksud pernyataan Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur mengenai, “Allah tidak perlu dibela”.
Mahfud menilai pernyataan Gus Dur itu justru menegaskan bahwa Allah Maha Kuat. Dia pun menyebut hal itu juga tercantum dalam Alquran.
“Allah itu tidak lemah. Kalau Gus Dur mengatakan, ‘Allah tak perlu dibela’, justru menurut Gus Dur karena Allah Maha Kuat sehingga tidak perlu dibela dengan kekerasan dan brutal. Banyak dalilnya. Contohnya Qur’an Surat Alhajj ayat 74: Innallah qowiyyun aziiz, ‘Sesungguhnya Allah Maha Kuat dan Maha Perkasa’,” cuit Mahfud melalui akun Twitter-nya, Kamis (6/1/22) malam, seperti dilansir CNN Indonesia.
Baca juga : KontraS Kecam Keputusan Panglima TNI Angkat Eks Tim Mawar Jadi Pangdam Jaya
Untuk diketahui, Mahfud menyampaikan hal itu di saat ramai kasus cuitan pegiat media sosial Ferdinand Hutahaean. Melalui akun Twitter @FerdinandHaean3, Ferdinand menyatakan, “Kasihan sekali Allahmu ternyata lemah, harus dibela. Kalau aku sih Allahku luar biasa, maha segalanya. Dialah pembelaku selalu dan Allahku tidak perlu dibela”.
Kini Ferdinand telah menghapus cuitan tersebut. Pasalnya, cuitan itu menuai kritik dari sejumlah pihak. Bahkan Ferdinand dipolisikan oleh Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) pada Rabu (5/1/22) lalu. Bareskrim pun langsung memeriksa serangkaian saksi, sampai akhirnya dua hari kemudian kasus menjadi penyidikan.
Ferdinand sendiri telah buka suara mengenai cuitan itu. Mantan Politikus Demokrat tersebut mengaku cuitan kontroversialnya di media sosial dituliskan saat dirinya dalam kondisi lemah menghadapi penyakit yang dideritanya selama setahun belakangan ini.
Baca juga : Soal Pengganti Anies, PDIP Singgung Nama Heru Budi Hartono. Siapakah Dia?
“Saya menderita penyakit menahun, dan ketika cuitan itu saya lakukan, karena penyakit itu,” ungkap Ferdinand, Jumat (7/1/22).
Lebih lanjut, Ferdinand memastikan akan menghadiri panggilan pemeriksaan terkait kasus dugaan ujaran kebencian bernuansa SARA yang dilayangkan oleh Bareskrim Polri pada Senin, 10 Januari 2022. Ferdinand mengaku telah menerima surat panggilan pemeriksaan beserta dengan surat pemberitahuan dimulainya penyidikan (SPDP) pada Kamis (6/1/22) malam.
“Saya akan memenuhi panggilan Bareskrim pada Senin,” ucap Ferdinand, Jumat (7/1/22).
Baca juga : Mantan Jubir Gus Dur Lewat PNPK Laporkan Sejumlah Dugaan Kasus Korupsi Ahok ke KPK
Ferdinand menilai kehadiran itu penting agar perkara yang sudah menjadi penyidikan bisa diselesaikan. Dia pun merasa perlu memberikan penjelasan dan klarifikasi, sehingga tidak timbul persepsi liar.