TIKTAK.ID – Belakangan ini polemik rangkap jabatan KH Miftachul Akhyar sebagai Rais Aam PBNU dan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) menjadi sorotan, usai pelaksanaan Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama (NU).
Untuk diketahui, ulama sepuh yang tergabung dalam forum Ahlul Halli Wal Aqdi (AHWA) mendesak Kiai Miftach agar fokus dalam pembinaan dan pengembangan jam’iyah NU atau dengan kata lain tidak rangkap jabatan di organisasi lain.
Akan tetapi, di sisi lain internal MUI bahkan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur menginginkan supaya Kiai Miftach bisa tetap duduk sebagai Ketum MUI di samping sebagai Rais Aam PBNU.
Baca juga : Giring Pajang Foto Dirinya ‘Capres 2024’, Netizen: Jangan Terlalu Tinggi, Jadi Lurah Dulu Saja
Kemudian Juru Bicara Wapres, Masduki Baidlowi mengatakan bahwa dirinya masih belum mengetahui apakah Kiai Miftach nantinya bakal bertemu dengan Kiai Ma’ruf Amin atau tidak untuk membahas polemik rangkap jabatan tersebut.
“Kita tidak dapat membaca kehendak Kiai Miftach untuk dikatakan oh iya, atau tidak, kan enggak bisa seperti itu, karena itu sangat tergantung Kiai Miftach,” terang Masduki ketika tengah berbincang dengan MNC Portal, Kamis (30/12/21).
Kemudian Masduki menjelaskan, jika Kiai Miftach bakal menemui Wakil Presiden RI Kiai Ma’ruf untuk membicarakan hal ini, maka Ma’ruf akan sangat terbuka.
Baca juga : Buntut Teror 3 Kepala Anjing, Pengikut Jaga Pesantren Bahar bin Smith 24 Jam
“Kalau Kiai Miftach akan melakukan itu, saya kira akan baik-baik saja. Menurut saya Kiai Ma’ruf sebagai mantan Rais Aam, mantan Ketum MUI. Bahkan saat ini masih menjadi Wantim dan pengurus MUI, serta Kiai Miftach Ketum MUI. Jadi sangat pantas ya, bukan konsultasi. Namun pertemuan untuk hal itu. Jadi saya kira bagus-bagus saja, dan Kiai Ma’ruf akan sangat terbuka untuk menerima,” ungkap Masduki.
Meski begitu, Masduki mengakui Kiai Ma’ruf bersikap pasif dalam polemik rangkap jabatan Kiai Miftach tersebut. Dia menilai Kiai Ma’ruf hanya akan memberikan masukan hanya jika diminta, supaya tidak dianggap mengintervensi.
“Saya kira Kiai Ma’ruf tidak mau mengganggu Kiai Miftach. Sebetulnya kini (Kiai Miftach) masih lebih dituntut dan disibukkan untuk melengkapi kepengurusan (PBNU),” terang Masduki.
Baca juga : Berapa Sebenarnya Kekayaan Dua Menteri Kaya Jokowi, Prabowo dan Sandiaga Uno?
Lebih lanjut, Masduki mengklaim yang lebih prioritas untuk dilakukan Kiai Miftach saat ini yaitu membentuk kepengurusan baru PBNU. Pasalnya, kata Masduki, hal itu adalah amanat Muktamar dan harus diselesaikan dalan kurun waktu satu bulan. Masduki pun ingin Kiai Miftach menyusun kepengurusan baru PBNU dengan tenang tanpa diganggu polemik rangkap jabatan itu.