TIKTAK.ID – Direktur Eksekutif Lembaga Studi Pertahanan dan Studi Strategis Indonesia (Lesperssi), Rizal Darma Putra menduga Presiden Joko Widodo (Jokowi) masih belum menentukan Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) TNI akibat alasan politis.
Menurut Rizal, pemilihan Pangkostrad memang politis lantaran jabatan tersebut cukup strategis. Rizal mengatakan bahwa terdapat beberapa elite politik yang coba menyodorkan nama Jenderal TNI ke Jokowi.
“Sepertinya Presiden belum kunjung memutuskan untuk memilih atau mungkin sudah ada referensi. Namun terjadi tarik-menarik di lingkungan TNI maupun di lingkungan elite politik, terutama Parpol atau jenderal purnawirawan yang memiliki kekuatan politik dekat dengan Presiden,” ujar Rizal, seperti dilansir CNNIndonesia.com, Rabu (29/12/21).
Baca juga : Diajak Cak Imin Gabung PKB, Begini Respons Anies Baswedan
Kemudian Rizal menyatakan jabatan Pangkostrad strategis karena dijabat oleh jenderal berbintang tiga. Dia pun menyebut posisi ini punya kewenangan yang cukup besar di Angkatan Darat.
Rizal menjelaskan, Pangkostrad memiliki wewenang mengerahkan pasukan di berbagai daerah komando militer. Untuk itu, Rizal menilai kewenangan tersebut menarik secara hitung-hitungan politik.
“Kalau secara politis, tentu hal ini merupakan kesatuan yang cukup luas dan cukup besar. Tentu sangat diandalkan untuk bisa menopang keberlangsungan stabilitas keamanan,” ungkap Rizal.
Baca juga : Pimpin Hasil Survei Capres, Begini Saran untuk Prabowo Bila Ingin Menang di 2024
Meski begitu, Rizal menganggap seharusnya Jokowi tidak ragu dalam menentukan Pangkostrad. Dia pun berpendapat, seharusnya Jokowi dapat segera menentukan pejabat posisi tersebut tanpa harus terjebak dalam dinamika politik.
“Mungkin Presiden menunggu waktu yang tepat, hanya saja sudah kelewat lama. Harusnya enggak perlu lah, putuskan, putuskan saja. Presiden preferensinya ke mana, tentu berdasarkan masukan Markas Besar TNI, rapat Wanjakti dalam Mabes TNI,” terang Rizal.
Untuk diketahui, hingga saat ini jabatan Pangkostrad masih kosong usai Jokowi melantik Dudung Abdurachman sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) pada November silam. Sejumlah nama perwira tinggi pun disebut-sebut masuk ke dalam bursa Pangkostrad, termasuk Pangdam IX/Udayana Mayjen Maruli Simanjuntak, yang juga menantu Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan.
Baca juga : Duet Ganjar-Puan Disebut Penerus Konsep Bung Karno dan Bisa Lanjutkan Kepemimpinan Jokowi
Sementara itu, Anggota Komisi I DPR dari Fraksi PPP Syaifullah Tamliha memprediksi Mayjen TNI Maruli Simanjuntak bakal mengisi kekosongan kursi Pangkostrad. Dia mengklaim semua Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) kini berpotensi menduduki kekosongan kursi Pangkostrad.
“Saya yakin para Pangdam sekarang, termasuk menantu Pak LBP (Luhut Binsar Pandjaitan, Menko Maritim dan Investasi), Mayjen TNI Maruli Simanjuntak,” jelasnya, Selasa (28/12/21).