TIKTAK.ID – Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas mengungkapkan bahwa ada banyak sekali permasalahan di Kementerian yang saat ini dia pimpin. Bahkan Yaqut menganalogikan Kementerian Agama seperti meja yang tidak lagi terlihat tepiannya, saking terlalu banyak masalah yang menumpuk di atasnya.
“Kemenag yang sekarang saya pimpin ini, tak lagi terlihat tepiannya. Mengapa? Karena saking banyaknya masalah yang menumpuk di atasnya,” ujar Yaqut melalui unggahan di Facebook, Sabtu (25/12/21), seperti dilansir CNN Indonesia.
Yaqut mengatakan permasalahan itu harus segera dia bereskan, sehingga meja bisa kembali seperti sedia kala. Dia menyebut setidaknya satu per satu masalah harus diambil dari atas meja.
Baca juga : Sandiaga Sowan ke Prabowo Usai Dituding Ngotot Nyapres 2024 oleh Elite Gerindra
Yaqut menjelaskan, saat ini sudah genap satu tahun Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengamanatkan tugas sebagai Menteri Agama kepada dirinya. Dia mengakui tugas itu tentu tidak ringan. Untuk itu, dia harus bekerja keras untuk menjalankan semuanya, sesuai dengan amanat Jokowi.
“Hari ini setahun sudah. Berharap publik perlahan mulai dapat merasakan kehadiran negara dalam kehidupan beragama yang adil dan proporsional, bismillah,” ucap Yaqut.
Seperti diketahui, Kementerian Agama memang kerap menjadi sorotan. Berbagai masalah muncul dan disangkutkan dengan Kementerian yang sebelumnya dipimpin oleh Fachrul Razi tersebut.
Baca juga : ‘Anies Effect’ Mulai Bergulir, Bisakah Gubernur yang Lain Ikuti Jejaknya?
Teranyar, Kemenag tersangkut kasus pelecehan dan perkosaan di lingkungan pendidikan pesantren yang dilakukan pimpinan Ponpes di Bandung terhadap belasan santrinya. Kemenag pun harus terkena imbasnya, lantaran Ponpes merupakan satuan pendidikan di bawah pengawasan Kementerian Agama.
Tidak hanya lingkungan Ponpes, masalah juga timbul di kalangan universitas yang berada di bawah naungan Kemenag. Salah satunya persoalan kasus UIN Sumatera Utara yang melibatkan Rektornya, Syahrin Harahap. Kasus tersebut mulai dari plagiasi hingga dugaan jual-beli jabatan dan pengaturan proyek. Bahkan terdapat pula kasus amoral dugaan perselingkuhan di kampus tersebut.
Kemudian Kementerian Agama masih harus menghadapi permasalahan soal pemberangkatan haji dan umrah yang tertunda dua tahun belakangan akibat pandemi Covid-19.
Baca juga : Ternyata Ada 4 Tokoh NU yang Pernah Jadi Menteri Jokowi, Siapa Saja?
Yaqut juga memberhentikan empat Direktur Jenderal di lingkungan Kementerian Agama RI. Keempatnya adalah Tri Handoko Seto yang menjabat sebagai Dirjen Bina Masyarakat (Bimas) Hindu, Dirjen Bimas Buddha Caliadi, Dirjen Bimas Katolik Yohanes Bayu Samodro, serta Dirjen Bimas Kristen Thomas Pentury. Sekretaris Jenderal Kementerian Agama, Nizar Ali mengklaim keempat pejabat itu sudah dimutasi ke jabatan fungsional per 6 Desember 2021.