TIKTAK.ID – Partai Gerindra dan Demokrat diketahui saling sindir mengenai adanya oligarki di kedua partai tersebut. Awalnya, Ketua Harian Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan tidak ada oligarki di partainya saat ia menghadiri penutupan Kongres Tidar, organisasi sayap Gerindra, pada Minggu (19/12/21).
Dasco mengklaim terpilihnya Wakil Ketua Umum Gerindra, Rahayu Saraswati sebagai Ketua Umum Tidar tidak didasari oleh adanya keistimewaan, walaupun dia adalah anak salah satu pendiri Partai Gerindra, Hashim Djojohadikusumo.
“Di Gerindra tak mengenal adanya oligarki, bahkan terhadap anak pendiri Gerindra pun tidak ada keistimewaan. Rahayu yang saya dengar itu menampak dan mengikuti serta mengalami pendidikan yang berjenjang,” ujar Dasco, seperti dikutip Kompas.com dari Tribunnews.com.
Baca juga : Hasil Survei Charta Politika: Duet Ganjar-Erick Paling Moncer Kalahkan Anies-AHY dan Prabowo-Puan
Menurut Dasco, Rahayu yang merupakan keponakan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto mempunyai rekam jejak panjang dalam berbagai aktivitas politik.
“Sudah pernah menjadi Anggota DPR, Ketum sayap partai, sudah menjadi sayap partai Tidar dan Waketum partai besar. Jadi ini prestasi yang dibuat berjenjang, bukan karena ada Pak Hasyim saya ngomong begini,” tutur Dasco.
Kemudian Wakil Ketua DPR tersebut membandingkan Gerindra dengan sejumlah partai politik lain dalam hal kaderisasi. Akan tetapi, dia tidak menyebut secara gamblang partai politik yang dimaksud.
Baca juga : Hasil Survei Populi Center Ungkap 74,9 Masyarakat Puas dengan Kinerja Jokowi
“Jadi tidak seperti partai lain yang bapaknya mendirikan partai dan ketua umum partai, lalu tiba-tiba anaknya langsung dikarbit,” ucap Dasco.
Setelah itu, tidak sedikit publik yang mengaitkan pernyataan Dasco dengan Partai Demokrat. Pasalnya, Ketua Umum Partai Demokrat saat ini, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), adalah anak sulung Ketua Umum Demokrat sebelumnya, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Di sisi lain, Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra membalas telak sindiran Dasco, bahwa partainya tidak mengenal adanya sistem oligarki dan menjalankan demokrasi dengan baik. Dia mengklaim hal itu tecermin dari suksesi kepemimpinan di Partai Demokrat yang sudah menghasilkan lima orang Ketua Umum selama 20 tahun partai itu berdiri.
Baca juga : Bahar bin Smith Dipolisikan lagi, Kali Ini Soal Apa?
“Demokrasi telah berjalan dengan sangat baik di Partai Demokrat. Kami tak mengenal sistem oligarki di partai kami. Bahkan selama 20 puluh tahun berdiri, kami sudah melaksanakan lima kongres, dan kami sudah punya lima Ketua Umum,” ungkap Herzaky, Senin (20/12/21).