TIKTAK.ID – Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Jazilul Fawaid diketahui telah membuka peluang partainya untuk memimpin sebuah poros koalisi parpol di Pilpres 2024.
Jazilul mengatakan bahwa PKB dapat berkoalisi dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ditambah dengan Partai Amanat Nasional (PAN) atau Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Dia mengaku hal itu demi memenuhi ambang batas pencalonan pasangan calon presiden dan wakil presiden alias presidential threshold sebesar 20 persen.
“Saya sebagai Wakil Ketua Umum [PKB] bidang Pemenangan Pemilu, berkeinginan agar PKB bisa memimpin poros. PPP kan saudara mestinya ikut, karena sama-sama hijau,” ujar Jazilul dalam sebuah diskusi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, pada Rabu (15/12/21), seperti dilansir CNN Indonesia.
Baca juga : MUI Sumatera Utara Beri Fatwa Larangan Umat Islam Ucapkan Selamat Natal
“PKB, PPP, tambah satu lagi berangkat itu sudah, misalnya PAN diajak sudah cukup itu. Berangkat kita, bismillah, ya PKS bisa,” imbuh Jazilul.
Akan tetapi, Jazilul menyatakan bahwa syarat bergabung dalam poros koalisi yang dipimpin PKB nantinya yakni mengedepankan kepentingan bersama dan masyarakat secara luas. Dia mengklaim PKB tidak ingin poros koalisi yang dipimpin nantinya justru memainkan politik identitas atau menjadi poros ekstrem.
“Kita tetap pada poros untuk mengedepankan orang banyak,” tegas Jazilul.
Baca juga : Varian Omicron Ditemukan di Indonesia, Wamenkes Imbau Warga Tak Panik
Menurut Jazilul, akrobat politik menjadi hal yang tidak terhindarkan terjadi pada 2023, walaupun saat ini sejumlah Parpol masih solid dalam satu barisan. Dia menjelaskan, upaya-upaya membangun poros koalisi Parpol untuk mengusung pasangan Capres dan Cawapres di 2024 telah mulai tampak dalam beberapa waktu terakhir.
Jazilul mencontohkan, PDIP dan Gerindra yang sudah mulai saling membuka diri untuk membangun koalisi di Pilpres 2024.
Sementara itu, Golkar dan NasDem juga mengaku membuka peluang membangun poros koalisi di Pilpres 2024 dengan berbekal sejarah Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh yang merupakan mantan kader Golkar.
Baca juga : (Cek Hoaks atau Fakta) Megawati dan Prabowo Sepakat Calonkan Ganjar
PAN sendiri mengumumkan bahwa partainya masih belum memikirkan untuk membentuk koalisi Pemilu 2024.
“Kami masih belum memikirkan terkait menjalin koalisi atau menjalin komunikasi yang lebih intensif menuju 2024 dengan partai-partai lain,” ungkap Sekretaris Jenderal PAN Eddy Soeparno di Jakarta, Kamis (16/12/21), mengutip Liputan6.com.