TIKTAK.ID – Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto diketahui masih menjadi sosok pembantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang paling tinggi tingkat popularitasnya.
Hal itu menurut hasil survei Indonesia Political Opinion (IPO) mengenai tingkat popularitas dan kesukaan masyarakat terhadap jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju. Survei tersebut dilakukan periode 29 November hingga 2 Desember 2021, yang diikuti sebanyak 1.200 responden.
Survei itu dilakukan dengan memakai metode multistage random sampling. Survei memiliki pengukuran kesalahan (sampling error) 2,5 persen dan tingkat akurasi data mencapai 95 persen.
Baca juga : Pengamat Sarankan Golkar Lakukan Hal ini Jika Ingin Menang Pilpres 2024
“Popularitas menteri tertinggi masih tetap Prabowo Subianto dengan angka 94 persen. Kemudian disusul oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno 87 persen, Menteri Sosial Tri Rismaharini, dan Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan,” ujar Direktur Eksekutif IPO Dedi Kurnia Syah Putra, melalui diskusi virtual Polemik MNC Trijaya bertajuk “Pemulihan Ekonomi dan Konstelasi Politik 2024”, Sabtu (4/12/21), seperti dilansir Okezone.com.
Terdapat 32 persen responden yang memilih Prabowo karena dianggap lebih tegas, 26 persen memilih karena menilai Prabowo merakyat, dan 18 persen responden memilih Prabowo lantaran sering menemui masyarakat.
Dedi melanjutkan, untuk tingkat kesukaan publik, sosok menteri yang memperoleh survei paling tinggi dari responden yaitu Sandiaga Salahuddin Uno. Dia mengatakan peringkat kedua ditempati oleh Risma. Sementara Prabowo yang paling tinggi tingkat popularitasnya, pada survei kesukaan berada di bawah Sandiaga dan Risma.
Baca juga : Survei IPO: Di Akhir Tahun, Kepuasan Publik terhadap Jokowi-Ma’ruf Kian Menurun
“Kesukaan publik ke Kabinet tidak jauh berbeda masih dengan nama-nama populer. Sandiaga menempati teratas 86 persen, Tri Rismaharini mendapatkan angka 82 persen, dan Prabowo 77 persen,” ucap Dedi.
Dedi menyatakan bahwa kesukaan publik terhadap Sandiaga disebabkan oleh sejumlah indikator, yakni ketegasan, rupawan, merakyat, jujur, wibawa, dan faktor lainnya. Dia pun mengklaim faktor merakyat yang paling memengaruhi persepsi para responden.
Tidak hanya itu, Dedi berpendapat publik sudah mulai jenuh terhadap ketokohan Prabowo. Untuk itu, dia menyebut harapan publik agar Sandiaga Uno menggantikan posisi Prabowo meningkat. Dedi juga menduga naiknya elektabilitas Sandiaga Uno dipengaruhi tren pemilih yang cenderung menyukai tokoh muda.