TIKTAK.ID – Hasil survei Indonesia Political Opinion (IPO) menyatakan bahwa tingkat kepuasan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin terus menurun di penghujung 2021.
“Kepuasan pada kinerja Presiden Jokowi terus merosot, hanya mencapai 51 persen. Sedangkan ketidakpuasan pada Wakil Presiden Ma’ruf Amin mencapai 62 persen,” ujar Direktur Eksekutif IPO, Dedi Kurnia Syah Putra, dalam diskusi virtual, Sabtu (4/12/21), seperti dilansir CNN Indonesia.
Dalam survei tersebut, IPO melibatkan sebanyak 1200 responden yang tersebar secara proporsional di setiap daerah. Margin of error dari survei yang dilakukan pada 29 November-2 Desember 2021 secara daring ini +/- 2,5 persen dengan tingkat akurasi data 95 persen.
Baca juga : ICW Kritik Wakil Ketua KPK yang Sebut Kepala Desa Korupsi Cukup Kembalikan Uang Tanpa Perlu Dipenjara
Kepuasan masyarakat terhadap kinerja Jokowi hanya 51 persen. Kemudian sebanyak 47 persen responden lainnya mengaku tidak puas, dan 2 persen ragu-ragu menjawab.
“Responden menyatakan ragu-ragu memberikan nilai pada Pemerintah cukup rendah, hanya 2 persen. Artinya, dapat diyakini publik sudah demikian confirmed menilai yang memuaskan 51 persen yang tidak memuaskan 47 persen,” terang Dedi.
Dedi menjelaskan, jika dielaborasi per bidang, maka responden yang mengaku tidak puas pada kinerja Jokowi bidang politik hukum mencapai 57 persen, 39 persen mengaku puas, dan 4 persen menjawab ragu-ragu.
Baca juga : KSAD Dudung Bakal Rekrut Santri Jadi TNI, Apa Alasannya?
Di bidang ekonomi, kepuasan terhadap kinerja Jokowi sebesar 53 persen, ketidakpuasan sebesar 41 persen, dan ragu-ragu menjawab 6 persen. Untuk bidang sosial, kepuasan terhadap Jokowi sebesar 48 persen, 43 persen tidak puas, dan 9 persen ragu menjawab.
Lebih lanjut, Dedi menilai kepuasan publik terhadap Wakil Presiden Ma’ruf Amin lebih rendah. Dia memaparkan, hanya 31 persen mengatakan puas terhadap kinerja mantan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) tersebut. Sementara 62 persen lainnya mengaku tidak puas, dan 7 persen ragu-ragu menjawab.
“Sejak 100 hari kerja Ma’ruf Amin, terbentuk kepercayaan terhadap Wapres cukup tinggi, sehingga berdampak pada penilaian publik bahwa kinerja Wapres cukup rendah,” ungkap Dedi.
Baca juga : Erick Thohir Jadi Anggota Kehormatan Banser, Jazilul: Selanjutnya Gabung PKB
Dedi menyatakan ketidakpuasan terhadap kinerja Wapres paling tinggi di bidang sosial, yaitu 66 persen. Pada bidang tersebut, hanya 27 persen yang merasa puas dengan kinerja Ma’ruf Amin, dan 7 persen ragu-ragu.