TIKTAK.ID – Media sosial menawarkan pola komunikasi baru yang kerap menjadi candu bagi pengguna. Untuk itu, sejumlah pengguna terkadang memiliki keinginan untuk melakukan “detoks” dari platform tersebut.
Support Manager Zapier, Jake Murphy mengungkapkan bahwa mulanya dia hanya ingin menghapus aplikasi Facebook dan Instagram selama satu minggu. Tapi ternyata hal itu berlanjut sampai tiga minggu.
Seperti dilansir CNN Indonesia, Murphy mengaku pada momen tersebut, dia tidak berencana untuk mengunduh kembali aplikasi-aplikasi itu. Dia menjelaskan, pada fase awal saat telah menghapus aplikasi tersebut, dia menyebut tengah berada di wilayah muscle memory.
Kondisi itu membuat Murphy mencari aplikasi tersebut di ponsel saat pertama kali membuka ponsel, karena hal itulah yang biasa ia lakukan. Dia mengatakan kejadian ini berlangsung sebanyak empat kali.
Menurut Murphy, kebiasaan yang telah terbentuk di otaknya saat itu yakni membuka media sosial dan melakukan scrolling secara tidak sadar. Akan tetapi, usai beberapa hari berlibur dari media sosial, kebiasaan itu pun mulai hilang, walaupun dia sempat beberapa kali merasa ingin mengecek akun Facebook miliknya.
Mengutip Fast Company, selain kebiasaan mengecek media sosial yang mulai memudar, Murphy juga merasakan sejumlah hal lain sebagai manfaat dari menghapus media sosial. Salah satunya adalah terhubung secara personal dengan hal-hal yang lebih bermanfaat.
Murphy mengklaim mempunyai lebih banyak waktu untuk membaca dan mengurus hal-hal yang ada di rumahnya. Oleh sebab itu, Murphy menyarankan orang lain agar mengikuti jejaknya untuk berlibur dari media sosial, meski hanya beberapa hari.
Kemudian Murphy menerangkan, libur dari media sosial juga membuatnya perlu mengubah sejumlah kebiasaan. Sebab, ketika tidak menggunakan media sosial, dia kehilangan sejumlah informasi seperti acara besar dari teman atau keluarganya yang kerap disebar di media sosial, postingan lucu, dan berita.
Sementara itu, Kate Rosenblatt, seorang manajer senior di platform terapi online Talkspace, memaparkan bahwa sejumlah kliennya menghapus media sosial mereka untuk melakukan digital detoks. Dia menilai langkah ini dilakukan mereka untuk memperbaiki kesehatan mental.