TIKTAK.ID – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) diketahui telah merilis aplikasi Elektronik Siap Nikah dan Hamil (Elsimil). Aplikasi itu menjadi langkah keterbukaan informasi kepada publik demi mempercepat penurunan angka stunting yang disebabkan oleh kekurangan gizi.
Menurut Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo, Elsimil dirancang menyasar calon pengantin, ibu hamil, dan pasca melahirkan sebagai alat pemantau kesehatan, serta memberikan edukasi seputar kesiapan nikah dan hamil. Aplikasi tersebut pun merupakan bentuk keseriusan Pemerintah dalam upaya mencapai target penurunan stunting sebesar 14 persen pada 2024 mendatang.
“Lewat aplikasi Elsimil, semua calon pengantin bila sudah mendekati hari H untuk ijab kabul pernikahan, tiga bulan sebelumnya harus melakukan pemeriksaan. Nantinya data itu akan dimasukkan dalam aplikasi,” ujar Hasto dalam webinar Keterbukaan Informasi Publik dalam Percepatan Penurunan Stunting, Senin (22/11/21), seperti dilansir CNN Indonesia.
Baca juga : Dukung 9 Kiai Sepuh soal Muktamar NU Ditunda, Panitia: Tak Ada Mudaratnya
Sistem kerja aplikasi Elsimil yakni mencatat seluruh informasi yang diperoleh dari seluruh pemeriksaan kesehatan yang dilakukan ibu dan calon ibu sebelum hamil. Di antaranya pemeriksaan kesehatan paling sedikit meliputi tinggi badan, berat badan, lingkar lengan atas, dan anemia.
Kemudian perempuan yang dinyatakan memiliki anemia bakal memperoleh modul pemberitahuan untuk kembali ke fasilitas kesehatan. Mereka pun akan menerima tablet tambah darah guna dikonsumsi selama 90 hari, dan pemeriksaan akan kembali dilakukan.
Bagi perempuan yang terdeteksi mengalami kekurangan gizi, akan mendapatkan edukasi cara-cara meningkatkan indeks massa tubuh. Dengan begitu, calon ibu bisa memenuhi syarat untuk hamil dan tidak melahirkan bayi dalam kondisi stunting.
Baca juga : Ahok Buka-Bukaan Banyak Kontrak Bisnis Rugikan BUMN
“Ini adalah informasi penting yang harus kita kumpulkan setiap hari. Tentu rahasia data para ibu harus dijaga dan dijamin keamanannya, sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” terang Hasto.
Dia menjelaskan, aplikasi Elsimil merespons data BKKBN yang menyatakan setiap tahun ada 1,6 juta pasangan menikah di tahun pertama, yang mana terdapat 400 ribu anak lahir dalam keadaan kerdil. Dia berharap lewat pemantauan dan edukasi yang diberikan, para ibu bisa melahirkan generasi yang sehat dan terbebas dari kekerdilan.