TIKTAK.ID – Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri dan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, diketahui kembali masuk dalam daftar tokoh Muslim yang paling berpengaruh di dunia versi The Muslim 500, sebagaimana pada tahun lalu nama mereka juga masuk di daftar tersebut.
Nama Megawati dan Prabowo muncul di daftar yang berisi para tokoh politik.
Lembaga riset independen yang merilis kajian tersebut, The Royal Islamic Strategi Studies Center (RISSC), menyebut Megawati sebagai tokoh Muslim berpengaruh karena pernah menjadi presiden perempuan pertama yang menjadi pemimpin di negara mayoritas Muslim.
Baca juga : Relawan Optimis Megawati Bakal Pilih Ganjar Maju Capres 2024
Sedangkan pada profil Prabowo tertulis sebagai Menteri Pertahanan, serta mantan calon presiden yang dua kali dikalahkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Kemudian masa lalu Prabowo di militer juga disorot, lantaran memicu “beragam reaksi” dari banyak pihak.
Selain itu, tahun ini ada yang spesial karena Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawangsa turut masuk dalam daftar ini. Pada artikel yang memuat sebanyak 284 halaman itu, nama Khofifah bisa dijumpai di kategori The 450 List Political halaman 132, Indonesia. Dijelaskan bahwa Khofifah menjabat sebagai Gubernur Jawa Timur ke-14 sejak 2019, lalu pernah menjabat sebagai Wakil Ketua DPR RI dan Menteri Sosial.
Pemimpin lainnya yang baru masuk di daftar yakni Presiden Samia Suluhu Hassan yang menjadi presiden perempuan pertama di Tanzania.
Baca juga : Alasan Gerindra Kembali Usung Prabowo di 2024: Selamatkan Aset Bangsa
Nama-nama berpengaruh lain yang termasuk dalam daftar ini yaitu Presiden Palestina Mahmoud Abbas, Presiden Suriah Bashar Al-Assad, Presiden Mesir Abdel Fatah Al-Sisi, dan Perdana Menteri Pakistan Imran Khan.
Lebih lanjut, pemimpin wanita lainnya yang masuk daftar ini adalah PM Sheikh Hasina Wazed dari Bangladesh. Terdapat pula dua politikus Muslim AS yang namanya disebut, yakni Ilhan Omar dan Rashida Tlaib. Keduanya merupakan anggota DPR yang berusia relatif muda.
Nama petinggi Taliban pun menjadi yang terbaru di daftar ini, namun hanya Deputi Perdana Menterinya, yaitu Abdul Ghani Baradar. Nama Baradar sendiri telah terkenal di dunia internasional karena memimpin negosiasi Taliban sebelum kelompok tersebut berhasil merebut Kabul.