TIKTAK.ID – Militer Korea Selatan melaporkan bahwa Korea Utara menembakkan rudal balistik dari kapal selam ke perairan lepas pantai Jepang. Peluncuran itu dilakukan beberapa minggu pasca-Korea Selatan meluncurkan senjatanya.
Dilansir BBC, Pyongyang meluncurkan rudal jenis “baru” dari kapal selam pada Januari lalu, menggambarkannya sebagai “senjata paling kuat di dunia”.
Peluncuran kala itu dilakukan ketika Kepala Intelijen Korea Selatan, Jepang dan AS dilaporkan bertemu di Seoul untuk membahas Korea Utara.
Dalam beberapa pekan terakhir, Pyongyang telah memulai serangkaian uji coba rudal yang diklaim sebagai rudal jelajah hipersonik dan jarak jauh, serta senjata anti-pesawat.
Beberapa dari uji coba itu disebut melanggar sanksi internasional.
Korea Utara secara khusus dilarang PBB untuk menguji coba rudal balistik serta senjata nuklir.
Pada Selasa (19/10/21) Kepala Staf Gabungan Korea Selatan mengatakan satu rudal diluncurkan dari pelabuhan Sinpo, di timur Korea Utara di mana Pyongyang biasanya menempatkan kapal selamnya. Rudal itu mendarat di Laut Timur, juga dikenal sebagai Laut Jepang.
Media Korea Selatan melaporkan bahwa rudal khusus ini diyakini telah menempuh jarak antara 430 dan 450 km pada puncak -atau ketinggian maksimum- 60 km.
Tidak jelas apakah rudal itu diluncurkan dari kapal selam atau dari platform bawah air.
Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida mengatakan ada dua rudal balistik yang ditembakkan, ia mengatakan menyesalkan peluncuran itu.
Pada Oktober 2019 Korea Utara telah menguji coba rudal balistik yang diluncurkan kapal selam, menembakkan Pukguksong-3 dari platform bawah air.
Pada saat itu, kantor berita negara KCNA mengatakan rudal itu ditembakkan pada sudut yang tinggi untuk “membuat ancaman eksternal”.
Jika rudal diluncurkan pada lintasan standar, bukan lintasan vertikal, ia bisa menempuh jarak sekitar 1.900 km. Itu akan membuat semua wilayah Korea Selatan dan Jepang dalam jangkauan.
Peluncuran dari kapal selam juga dapat membuat rudal lebih sulit dideteksi, dan memungkinkan mereka untuk lebih dekat ke target lain.
Peluncuran itu dilakukan saat Korea Selatan mengembangkan senjatanya sendiri, yang menurut pengamat telah berubah menjadi perlombaan senjata di Semenanjung Korea.
Seoul menggelar apa yang dikatakan sebagai pameran pertahanan terbesar Korea Selatan minggu ini. Pertahanan ini dilaporkan akan mengungkap jet tempur baru serta senjata berpemandu seperti rudal. Mereka juga akan segera meluncurkan roket luar angkasanya sendiri.
Korea Utara dan Selatan secara teknis tetap berperang karena Perang Korea, yang membagi Semenanjung menjadi dua negara dan yang membuat AS mendukung Selatan, berakhir pada tahun 1953 dengan gencatan senjata.