TIKTAK.ID – Pentingnya menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan, beberapa di antaranya jarang diketahui banyak orang. Salah satunya, soal kesehatan mulut dan gigi. Cara paling umum dalam menjaga kesehatan gigi lazimnya adalah dengan cara menyikat gigi secara rutin.
Tahukah Anda bahwa kebiasaan menyikat gigi secara rutin memiliki banyak manfaat, tidak terbatas hanya pada bagian gigi saja?
Dikutip dari The Health Site, ternyata rutin menyikat gigi disebut juga dapat menurukan risiko gagal jantung dan fibrilasi atrial. Hasil temuan ini sudah terpublikasi di European Journal of Preventive Cardiology, jurnal yang meneliti hubungan antara kebersihan mulut dengan kondisi kesehatan secara umum.
Baca juga: Panduan 3J: Pola Makan Tepat Bagi Penderita Diabetes
Hasil temuan tersebut didapat dari sebanyak 161.286 partisipan di rentang usia dari 40 hingga 79 tahun dan tidak mempunyai riwayat gagal jantung atau fibrilasi atrial. Penelitian dilakukan pada tahun 2003 dan 2004 dengan melakukan pemeriksaan rutin mencakup informasi dari tinggi, berat, tes laboraturuim, gaya hidup, penyakit, kesehatan mulut, dan kebiasaan menjaga kebersihan mulut.
Saat penelitian sudah berjalan sekitar 10,5 tahun, terdapat sekitar 4.911 partisipan yang mengalami fibrilasi atrial. Pada tahun yang sama diketahui terdapat sekitar 4,9 % atau 7.971 yang mengalami gagal jantung.
Disebutkan, cara mengatasi masalah tersebut sebenarnya cukup mudah. Salah satunya adalah menyikat gigi rutin tiga kali sehari.
Diketahui, dengan cara itu ternyata risiko fibrilasi atrial menurun 10 persen dan gagal jantung menurun 12 persen. Namun hasil tersebut terlepas dari beberapa faktor lain, di antaranya dari jenis kelamin, usia, status sosio-ekonomi, konsumsi alkohol, olahraga rutin, indeks massa tubuh, dan masalah kesehatan.
Baca juga: Cuti Melahirkan: Ketentuan, Undang-Undang dan Syaratnya
Lebih lanjut dinyatakan bahwa menyikat gigi secara rutin dapat menurunkan timbunan bakteri antara gigi dan gusi, selain juga bisa mencegah perubahan posisinya ke alirah darah.
Peneliti senior dari Ewha Womans University, dr. Tae Jin Son mengatakan, meski analisis yang dilakukannya hanya terbatas pada satu negara saja, namun dengan banyaknya jumlah partisipan pada peneliian tersebut, diharapkan dapat mendukung temuan lain lebih akurat di masa mendatang.