TIKTAK.ID – Direktur Eksekutif Poltracking, Hanta Yuda mengungkapkan bahwa Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto bakal sulit memenangkan kursi presiden di Pilpres 2024, bila Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan juga maju.
Menurut Hanta, kecenderungan tersebut tampak dari sejumlah hasil survei elektabilitas Anies yang selalu tak terpaut jauh dengan Prabowo.
“Jika misalnya Anies enggak maju di 2024, bisa jadi untuk dukung Prabowo masih ada peluang kalau kemudian maju,” ujar Hanta, seperti dilansir CNNIndonesiaTV, Senin (11/10/21).
Baca juga : Sahabat LBP Deklarasi Dukung Luhut Nyapres 2024
Kemudian Hanta menyatakan, jika Anies maju di Pilpres 2024, Prabowo akan mengalami hal serupa dengan Pilpres 2019. Dia menilai Prabowo menghadapi lawan yang disiapkannya sendiri seperti saat melawan Jokowi di Pilpres sebelumnya.
Mengingat ketika Jokowi mencalonkan diri sebagai Gubernur SKI Jakarta, Prabowo turut mendukung. Sama halnya saat Anies Baswedan hendak menjadi Gubernur DKI Jakarta.
“Sekarang kalau Anies juga melawan Prabowo, maka terjadi hal yang kedua. Prabowo akan mendapat lawan yang disiapkan Prabowo lagi,” tutur Hanta.
Baca juga : Mundurnya Kader dan Pengurus Partai Ummat secara Massal, Ujian Serius bagi Amien Rais
Hanta mengatakan Prabowo akan menghadapi banyak tantangan untuk mencalonkan diri di 2024. Dia menjelaskan, salah satunya jika suara massa menginginkan tokoh baru. Lantas dia menyarankan Prabowo agar melakukan rebranding.
Meski begitu, Hanta menilai rebranding sosok itu sulit, terlebih Prabowo sudah dua kali nyapres dan selalu kalah. Namun dia mengakui potensi untuk menang akan selalu ada.
Hanta mencontohkan keberhasilan Khofifah Indar Parawansa ketika mencalonkan diri sebagai Gubernur Jawa Timur, usai beberapa kali gagal. Dia menyebut Khofifah berhasil mendapatkan kursi itu dengan manuver politik yang pas dan pemilihan wakil yang tepat. Hanta melanjutkan, manuver politik itu juga bisa diikuti oleh Prabowo.
Baca juga : Demokrat Sebut Yusril Pakai Hukum Hitler di Perkara AD/ART
Lebih lanjut, Hanta menganggap jika Prabowo dan Anies bersatu justru bisa menjadi kuat. Namun bila Prabowo disandingkan dengan Puan Maharani, maka akan sulit.
“Kalau Prabowo dengan Mbak Puan itu jalan terjal juga, tapi dengan Anies Baswedan kursi tawarnya naik, ditambah lagi PKS itu,” ungkap Hanta.
Hanta memaparkan, tantangan lainnya adalah mengembalikan kepercayaan dan mengatasi kekecewaan publik, setelah Prabowo memutuskan bergabung dengan Pemerintahan Jokowi.
Baca juga : Fadli Zon Desak Densus 88 Dibubarkan, Begini Respons Kadensus
“Terdapat tantangan kerugian politis yang harus diantisipasi atau recovery, yakni terkait kekecewaan basis pendukung saat Prabowo bergabung Pemerintah, itu otomatis,” sambungnya.