TIKTAK.ID – Presiden Brasil, Jair Bolsonaro dilarang menonton pertandingan sepak bola antara Santos dan Gremio pada Minggu (10/10/21), karena klub sepak bola melarang penonton yang belum divaksin untuk masuk ke stadion, seperti yang dilaporkan media lokal, Metropoles.
Bolsonaro, yang Juli lalu pulih dari Covid-19 bersikeras mengaku bahwa dirinya memiliki kekebalan atau antibodi lebih kuat dari mereka yang divaksinasi.
“Mengapa butuh sertifikasi vaksin [Covid-19]? Saya hanya ingin menonton [pertandingan Santos] dan dia bilang saya [harus] divaksinasi. Kenapa begitu?” keluh Bolsonaro, menurut rekaman yang diposting oleh surat kabar tersebut.
“Saya memiliki antibodi lebih kuat daripada mereka yang [divaksinasi],” tambahnya, seperti yang dilansir Sputniknews.
Brasil baru saja memperbolehkan supporter sepak bola untuk menonton pertandingan ke stadion, dengan sebagian besar klub dan negara bagian masih menerapkan protokol kesehatan.
Untuk wilayah Vila Belmiro, misalnya, hanya suporter yang memiliki catatan vaksinasi Covid-19 lengkap (dosis pertama atau kedua, tergantung jenisnya) yang dapat masuk ke stadion.
Itu bukan pertama kalinya bagi Bolsonaro. Menjelang pertemuan UNGA di New York, pemimpin Brasil itu dilaporkan terkena pembatasan terkait pandemi yang masih berlaku dan melarangnya makan di dalam ruangan bagi mereka yang belum menerima suntikan vaksinasi.
Bolsonaro, yang tiba di New York City pada Senin lalu untuk menghadiri Sidang Umum PBB, terpaksa makan di luar karena dia belum divaksinasi Covid-19.
Sebuah gambar yang dibagikan di Twitter menggambarkan Bolsonaro, dikelilingi oleh anggota delegasinya, menikmati makanannya setelah mereka tidak diizinkan makan di dalam restoran.
Ketua Majelis Umum PBB, Abdullah Shahid sebelumnya merilis surat yang mengatakan bahwa delegasi yang datang untuk berpartisipasi dalam sesi di aula UNGA diwajibkan untuk memberikan sertifikat vaksinasi, sesuai dengan persyaratan otoritas di New York City. Namun, persyaratan itu kemudian dibatalkan.
Bolsonaro telah menjadi anti-vaxxer (sekelompok kecil orang yang tidak percaya pada vaksinasi) paling popular di seluruh dunia. Bahkan ia secara terbuka menyatakan skeptisisme atas kemanjuran vaksin yang ada.
Ia sebelumnya bahkan mengklaim bahwa pandemi Covid-19 tidak lebih dari “flu kecil biasa” dan bahwa masa lalu atletiknya akan melindunginya dari efek terburuk.
Namun, kepada KTT UNGA pada September lalu, ia mengatakan bahwa pemerintahannya tidak menentang vaksinasi, melainkan ia tidak menyetujui syarat sertifikasi vaksin untuk masuk ke tempat tertentu dan apa pun yang diwajibkan terkait vaksinasi.