TIKTAK.ID – Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, ikut buka suara terkait dugaan Gubernur Anies Baswedan dijegal untuk kembali maju di periode kedua memimpin Ibu Kota. Riza mengatakan pelaksanaan Pilkada, terlebih Pilpres masih cukup jauh hingga 2024. Untuk itu, dia meminta semua pihak menghormati setiap proses demokrasi, dan mengurangi hiruk pikuk dunia politik.
“Saya tidak ingin komentar mengenai masalah politik, Pilkada, Pilpres. Apalagi masih jauh, 2024,” ujar Riza di Jagakarsa, Jakarta Selatan seperti dilansir CNN Indonesia dari Detik.com, Sabtu (9/10/21).
Kemudian politikus Partai Gerindra tersebut mengaku menyayangkan narasi para pihak yang gencar bertikai soal pencalonan Pilpres. Padahal, kata Riza, Presiden Joko Widodo (Jokowi) belum lama dilantik untuk periode kedua. Lantas Riza mengimbau semua pihak agar mendukung Jokowi, yang selama ini juga telah mendukung program di DKI Jakarta.
Baca juga : Jokowi Dipuji Jenius oleh Profesor Singapura, Begini Tanggapan Koalisi Hingga Oposisi
“Mari kita bekerja, mendukung Jokowi dengan berbagai kebijakannya. Pemerintah Pusat mendukung Pak Anies di Jakarta, membangun Jakarta, jadi mari kita dukung pemimpin-pemimpin di seluruh Indonesia,” tutur Riza.
Riza menyampaikan hal itu untuk merespons pernyataan Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetio Edi Marsudi yang mendesak Anies dan pendukungnya berhenti membuat narasi seolah-olah Pemilu serentak 2024 sengaja dibuat untuk menjegal Anies.
Pria yang akrab disapa Pras itu menyatakan pelaksanaan Pemilu serentak 2024 merupakan amanat Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 yang disahkan sebelum Anies menjadi gubernur.
Baca juga : Sebut ‘Partai Keluarga’, Pengamat Khawatir Partai Amien Rais Bubar sebelum Pemilu 2024
Untuk diketahui, bila merujuk undang-undang tersebut, Anies akan mengakhiri masa jabatannya sebagai gubernur pada 2022. Pasalnya, Pilkada baru akan digelar pada 2024 bersamaan dengan Pileg dan Pilpres. Untuk mengisi kekosongan posisi yang ditinggalkan, pemerintah pun bakal menunjuk penjabat sementara.
Namun Anies pernah mengumumkan rencananya setelah mundur sebagai Gubernur pada 2022 mendatang. Dia mengklaim semula memang berniat melalukan kampanye di tahun terakhir pemerintahannya di DKI. Akan tetapi, dia mengaku niat itu terpaksa ia urungkan karena Pilkada baru akan digelar dua tahun berikutnya.
“Dulu rencananya tahun terakhir baru mulai kampanye, tapi ternyata enggak ada Pilkada tahun depan. Jadi ya sudah, kita kerja terus aja, tidak ada kampanye tahun depan,” ungkap Anies di workshop nasional DPP PAN di Bali, Senin (4/10/21).