TIKTAK.ID – Partai Demokrat mengungkapkan bahwa elektabilitas Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) telah meningkat, berbanding lurus dengan kenaikan elektabilitas partai. AHY diketahui menempati urutan ketiga dengan elektabilitas sebesar 16,83 persen, sedangkan Demokrat di urutan kedua dengan elektabilitas 18,75 persen, berdasarkan survei Centre for Indonesia Strategic Actions (CISA).
“Kami juga mensyukuri dari hasil itu, terpotret tren kenaikan yang signifikan pada elektabilitas Ketum AHY, yang berbanding lurus dengan kenaikan elektabilitas Partai Demokrat,” terang Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat, Kamhar Lakumani melalui keteranganya, Sabtu (4/9/21), seperti dilansir Merdeka.com.
Kamhar mengatakan kenaikan elektabilitas ini sekaligus menegaskan kepemimpinan AHY telah berada di jalur yang tepat.
Baca juga : Sebut Putusan Pengadilan ‘Zalim dan Pandir’, Rizieq Shihab Siap Ajukan Kasasi
“Ini menjadi tanda dan penegas bahwa Partai Demokrat di bawah kepemimpinan Mas Ketum AHY on the right track dalam mengimplementasikan grand strategy, kebijakan partai, serta kerja-kerja nyata membantu meringankan beban rakyat yang terdampak pandemi dan krisis ekonomi,” imbuh Kamhar.
Kemudian Kamhar juga menilai hal itu menaikkan kepercayaan diri partai Demokrat dan segenap kader bahwa menjadi oposisi adalah jalan yang tepat.
“Masuknya Partai Demokrat dan Mas Ketum AHY pada 3 besar dari hasil survei itu tentu semakin menambah percaya diri dan optimisme Partai Demokrat serta segenap kader, bahwa pilihan berkoalisi dengan rakyat dalam bentuk wujud menjadi oposisi sudah tepat,” tutur Kamhar.
Baca juga : DPR Pertanyakan Peran Polisi Siber Usai Data Jokowi Bocor
Kamhar mengklaim Demokrat memperjuangkan aspirasi yang mewakili suara rakyat. Ia mencontohkan terkait penolakan terhadap amendemen UUD 1945 untuk menambah masa jabatan presiden dan DPR hingga 2027.
“Ini tegas dan jelas, sebesar 66,5% rakyat menolak wacana presiden tiga periode, hanya 30,92% yang menerima. Sementara untuk penambahan masa jabatan hingga 2027 penolakan rakyat lebih besar lagi mencapai 68,5%, dan hanya 28% yang menerima,” ungkap Kamhar.
Kamhar pun meyakini kenaikan elektabilitas Demokrat dan AHY akibat faktor kekuatan internal, merespons dinamika eksternal dan efektivitas kepemimpinan AHY.
Baca juga : Anies Enggan Bahas Pilpres 2024 Meski Jabatan Gubernur DKI Sisa Setahun
“Naiknya elektabilitas Partai Demokrat dan Mas Ketum AHY juga digerakan faktor kekuatan internal dalam merespons dinamika eksternal dan efektivitas kepemimpinan Mas Ketum AHY,” tegas Kamhar.