TIKTAK.ID – Tim bulutangkis Indonesia yang akan tampil dalam ajang Thomas dan Uber Cup 2020 (2021) di Denmark, disebut-sebut memiliki peluang meraih gelar juara, terutama tim beregu putra. Thomas dan Uber Cup edisi ini akan digelar di Aarhus, Denmark pada 9-17 Oktober 2021 mendatang. Undian pun telah dilakukan di markas BWF, Kuala Lumpur, Malaysia pada Rabu (18/8/21) siang.
Seperti dilansir CNNIndonesia.com, tim Thomas Indonesia yang menjadi unggulan pertama tergabung di Grup A bersama Taiwan, Aljazair, dan Thailand.
Indonesia sendiri terakhir meraih gelar juara Thomas Cup pada 2002 di Guangzhou, China. Setelahnya, pencapaian terbaik Indonesia dalam delapan edisi kejuaraan dwitahunan tersebut hanya runner-up, tepatnya pada edisi 2010 dan 2016.
Skuad Indonesia pada 2020 dan 2002 sekilas tampak sama. Pada 2002 silam, Indonesia memiliki dua tunggal dan ganda elite dunia, yaitu Taufik Hidayat dan Marleve Mainaky, serta Candra Wijaya/Sigit Budiarto dan Halim Haryanto/Tri Kusharyanto.
Sementara pada 2000 dan 1998, Indonesia mempunyai dua jagoan di tunggal putra, Taufik dan Hendrawan, serta ganda terbaik dunia, Tony Gunawan/Rexy Mainaky dan Candra/Sigit. Mereka pun berhasil meneruskan kiprah harum Hariyanto Arbi di tunggal putra dan Rexy/Ricky Subagja untuk ganda.
Kini Indonesia memiliki tiga ganda putra di peringkat 10 besar dunia. Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo meraih peringkat satu, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan di posisi kedua, dan Fajar Alfian/Muhammad Rian di nomor ketujuh.
Kemudian untuk sektor tunggal, terdapat Anthony Sinisuka Ginting di peringkat kelima, Jonatan Christie di posisi ketujuh dunia, dan Shesar Hiren Rhustavito yang bertengger di peringkat ke-19.
Menurut pengamat olahraga nasional, Mohamad Kusnaeni, peluang tim beregu putra untuk mendapatkan gelar juara Thomas Cup 2020 sangat besar. Ia mengaku optimistis tim beregu putra mampu membawa pulang kembali trofi Thomas Cup, usai 19 tahun vakum juara.
“Kita punya tiga ganda yang bagus, dan tunggal juga kita punya tiga yang bagus. Jadi peluang kita untuk juara sangat besar. Sekarang pesaing berat kita, kalau mau jujur, hanya Denmark dan Jepang, karena China sedang agak turun,” tutur Kusnaeni, Rabu (18/8/21).
“Sekarang yang utama adalah menyiapkan Kevin/Marcus secara mental. Menurut saya kegagalan di Olimpiade itu telah membuat mereka down. Empat tahun ke depan mereka belum tentu di posisi terbaik, namun untuk Thomas mereka sangat punya potensi,” imbuhnya.