TIKTAK.ID – DKI Jakarta mendapati menurunnya jumlah kasus aktif termasuk juga kematian akibat Covid-19 selama satu bulan ke belakang. Contohnya kasus aktif kini berada di angka 9.881 kasus per tanggal 12 Agustus 2021 serta menurun dibanding puncak gelombang kedua selama Juli lalu yang menyentuh lebih dari 100 ribu kasus.
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menyatakan kasus aktif terpapar Covid-19 kurang dari 10 ribu kasus pada 22 Mei lalu atau 2,5 bulan berlalu.
“Selama hampir dua bulan sejak itu kasus aktif kita naik secara eksponensial, sehingga menyentuh puncaknya pada tanggal 16 Juli 113.137 kasus aktif,” sebut Anies, sebagaimana dilansir CNBCIndonesia, Sabtu (14/8/21).
Baca juga : Gubernur Mahyeldi Respons Megawati: Tokoh Sumbar Bakal Jadi Presiden 2045
Sosok mantan Menteri Pendidikan itu mengungkapkan kala kasusnya di angka tertinggi, semua kamar di rumah sakit Jakarta terisi tanpa tersisa. Itu terjadi di ICU serta kamar rawat inap, termasuk berdampak terhadap antrian masuk IGD yang semakin banyak.
Baginya, kian melandainya kasus aktif perlu waktu lebih lama dibanding tren kenaikan. Tetapi di Jakarta, tren melandai itu lantaran hanya dilihat selama sebulan.
“Berkat kerja keras begitu banyak pihak, dukungan, kedisiplinan dari begitu banyak warga Jakarta kita semua berhasil menurunkan kurva kasus aktif kembali di bawah 10 ribu dalam waktu kurang dari satu bulan sejak puncak gelombang kedua,” terangnya.
Baca juga : Jawaban Jokowi Saat Ditanya MPR Soal Amandemen Masa Jabatan Presiden
Hal serupa dialami dengan menurunnya angka pertambahan kasus harian. Waktu itu angka tertinggi menyentuh 14 ribu kasus pada 12 Juli dalam satu hari di DKI Jakarta. Sedangkan dibanding sebulan kemudian menurun sampai 1/14-nya.
Kasus kematian turut menurun berdasar catatan. Jumlah kasus tersebut dibagi berdasar terkonfirmasi Covid serta pemakaman menggunakan protokol Covid.
Saat pertengahan bulan Juni, jumlah pelaksanaan protap Covid meningkat tinggi hingga puncaknya pada 10 Juli. Waktu itu terdapat 400 orang yang meninggal menggunakan pemakaman protokol Covid-19. Di samping itu kematian lantaran Covid-19 tercatat pernah sebanyak 200-an.
Baca juga : Survei IPO Ungkap Dua Kementerian ini yang Kinerjanya Dianggap Paling Memuaskan
“Ini gap yang besar antara terkonfirmasi dan protap Covid-19. Jarak lebar ini menunjukkan bahwa banyak warga yang meninggal sebelum tes keluar. Banyak warga yang baru datang ke fasilitas rumah sakit saat kondisinya sudah berat dan ini turut menggambarkan beban laboratorium sangat besar,” ungkap Anies.