TIKTAK.ID – Putra Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep mengklaim ngefans dengan Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah. Meski ayahnya sering dikritik oleh Fahri, namun Gibran dan Kaesang mengaku tidak pernah jengkel.
Mereka menyampaikan hal itu saat menerima kunjungan Fahri Hamzah di rumah dinas Wali Kota Solo, Loji Gandrung, Sabtu (27/3/21). Gibran mengatakan tidak mempermasalahkan berbagai kritik yang dilontarkan Mantan Wakil Ketua DPR itu kepada Jokowi.
“Tidak jengkel, justru ngefans,” ujar Gibran usai pertemuan, seperti dilansir CNN Indonesia.
Menurut Gibran, Fahri adalah orang yang terbuka dalam hal mengkritik pejabat tinggi negara. Ia pun menilai sikap Fahri itu merupakan hal yang baik.
“Yang namanya Pak Fahri Hamzah ya memang seperti itu, kritis, ngasih masukan yang baik. Ya nggak apa-apa toh, kita ambil yang baik-baik,” ucap Gibran.
“Bagaimana pun saya menganggap beliau sebagai role model,” imbuhnya.
Perlu diketahui, sejak menjabat sebagai Wali Kota Solo satu bulan yang lalu, beberapa menteri dan ketua umum partai telah berkunjung ke Solo untuk menemui Gibran. Akan tetapi, baru kali ini Gibran ditemani oleh adiknya, Kaesang Pangarep.
Setelah pertemuan itu, Gibran lantas memperkenalkan adiknya ke Fahri.
“Ini adik saya mau kenalan, ngefans ini, Pak,” terang Gibran kepada Fahri.
Kaesang sendiri menyatakan menyambut baik berbagai kritik yang dilontarkan Fahri. Ia juga menyebut tidak mempersoalkan kritik pedas yang diarahkan kepada kinerja Kabinet yang dipimpin ayahnya.
“Kalau saya jengkel, maka saya nggak mungkin ke sini,” kata Kaesang.
Kemudian Fahri menjelaskan, kunjungannya ke Solo ditujukan untuk mengucapkan selamat kepada Gibran. Ia juga menyatakan telah membicarakan penataan Kota Solo ke depan bersama Gibran. Selain itu, Fahri meminta kepada Gibran agar Kota Solo melahirkan pesan-pesan persatuan untuk Bangsa.
“Saya menitipkan pesan, berharap dari Kota Solo ini dapat lahir pesan rekonsiliatif. Sebab, dinamika bangsa juga memerlukan contoh-contoh bahwa sesungguhnya rakyat sebenarnya bersatu,” jelas Fahri.
Fahri menganggap generasi muda harus bisa melupakan sisa-sisa konflik yang pernah ada, salah satunya warisan Pilpres 2019 lalu.