TIKTAK.ID – Jika kondisi stres tidak segera diatasi, maka dapat berdampak serius pada kesehatan Anda. Stres bisa meningkatkan risiko Anda terkena depresi, dan berdampak negatif pada sistem kekebalan tubuh, termasuk meningkatkan risiko terkena penyakit kardiovaskular.
Tidak hanya itu, stres juga bisa meninggalkan bekas di wajah Anda. Umumnya, stres kronis dapat terlihat di wajah Anda dengan dua cara. Pertama, hormon yang dilepaskan tubuh pada saat Anda merasa stres akan menyebabkan perubahan fisiologis yang berdampak negatif pada kulit Anda. Kedua, merasa stres berpotensi menyebabkan kebiasaan buruk seperti menggertakkan gigi atau menggigit bibir.
Seperti dilansir Kompas.com, berikut ini beberapa efek stres pada wajah yang dapat terjadi:
- Timbul Jerawat
Mengutip Health Line, ketika Anda sedang merasa stres, maka tubuh akan memproduksi lebih banyak hormon kortisol. Produksi hormon kortisol ini menyebabkan bagian otak yang dikenal sebagai hipotalamus menghasilkan hormon yang disebut hormon pelepas kortikotropin atau Corticotrophin-Releasing Hormone (CRH).
Kemudian CRH merangsang pelepasan minyak dari kelenjar di sekitar folikel rambut Anda. Produksi minyak yang berlebihan itu dapat menyumbat pori-pori, sehingga menyebabkan timbulnya jerawat.
- Kantung mata
Kantung di bawah mata ditandai dengan adanya bengkak atau benjolan di bawah kelopak mata. Kantung mata ini pun menjadi lebih umum seiring bertambahnya usia, akibat otot pendukung di sekitar mata Anda melemah.
Selain itu, kulit kendur yang disebabkan hilangnya elastisitas juga dapat menyebabkan kantung mata.
Studi menyebut stres yang disebabkan oleh kurang tidur dapat meningkatkan tanda-tanda penuaan, seperti garis halus, elastisitas berkurang, dan pigmentasi yang tidak merata. Hilangnya elastisitas kulit tersebut akan berkontribusi pada pembentukan kantung mata.
- Kulit wajah kering
Stratum korneum merupakan lapisan luar kulit yang mengandung protein dan lipid. Lapisan itu memainkan peran penting dalam menjaga sel kulit tetap terhidrasi, serta bertindak sebagai penghalang yang melindungi kulit di bawahnya.
Oleh sebab itu, jika stratum korneum Anda tidak berfungsi sebagaimana mestinya, maka kulit Anda bisa menjadi kering dan gatal.
Berdasarkan studi pada 2014 yang diterbitkan dalam Inflammation & Allergy Drug Targets, beberapa penelitian yang dilakukan pada tikus mengungkapkan stres dapat merusak fungsi penghalang stratum korneum dan dapat memengaruhi retensi air kulit secara negatif.
Selain itu, beberapa penelitian pada manusia telah menemukan bahwa stres akibat wawancara dan stres dari “gangguan perkawinan” bisa memperlambat kemampuan pelindung kulit untuk menyembuhkan dirinya sendiri juga.