TIKTAK.ID – Pada Selasa (23/3/21) pukul 16.30 di Camp Aquinaldo telah dilakukan serah terima empat WNI korban sandera kelompok teroris Abu Sayyaf Group (ASG) dari Pemerintah Filipina kepada KBRI Manila. Keempat WNI tersebut adalah AK (laki-laki, 30), AD (laki-laki, 42), AR (laki-laki, 26), dan KR (laki-laki, 14).
Mereka diterbangkan dengan menggunakan pesawat khusus militer Filipina dari Zamboanga ke Manila pada Minggu (21/3/21) dan kemudian diserahterimakan oleh Panglima Armed Forces of the Phillippines, Letjen Cirilito Sobejana, didampingi oleh Letjen Guillermo Eleazar dari The Phillippines National Police kepada KUAI KBRI Manila, Widya Rahmanto sebagai wakil Pemerintah Indonesia.
Dalam sambutannya, Letjen Sobejana menyampaikan bahwa keberhasilan penyelamatan ini dapat tercapai berkat bantuan dari PNP, Pemda di Sulu dan Tawi-Tawi. Ini menunjukkan bahwa dengan upaya dan kerja sama yang baik, Pemerintah dapat menanggulangi dan mencegah penyebaran terorisme.
Dalam penerimaannya, KUAI KBRI Manila atas nama Pemerintah Indonesia menyampaikan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya atas usaha seluruh pihak yang terlibat dan kerja sama yang baik antara Indonesia dan Filipina dalam upaya penyelamatan para WNI tersebut. Keberhasilan penyelamatan ini merupakan hasil kerja keras Pemerintah Indonesia dan Filipina.
AK, AD, dan AR diselamatkan oleh Aparat Keamanan Filipina pada Kamis (18/3/21) di South Ubian, Tawi-Tawi, sedangkan KR diselamatkan pada Minggu (21/3/21) di Pulau Kalupag.
Para sandera WNI tersebut terpisah di tengah laut saat kapal yang digunakan kelompok ASG untuk membawa sandera terbalik akibat gelombang laut saat menghindari pengejaran operasi gabungan Aparat Keamanan Filipina.
Dengan diselamatkannya keempat WNI tersebut, maka seluruh WNI korban sandera ASG yang tersisa telah berhasil dibebaskan.
Keempat WNI secara umum dalam kondisi sehat dan saat ini dalam penanganan KBRI Manila sambil menunggu proses persiapan kepulangan ke Tanah Air.