TIKTAK.ID – Ketersediaan pakan ternak menjadi salah satu pendorong pencapaian program swasembada daging. Namun pakan juga harus memiliki mutu dan harga yang murah serta memadai.
Itulah sebabnya setiap peternak perlu menjamin ketersediaan pakan yang memadai, di antaranya lewat aktivitas mencari rumput atau yang dikenal dengan istilah “ngarit” dalam bahasa Jawa.
Baca juga: Pertanian Modern Dorong Keberhasilan Pembangunan Desa
Selain pemenuhan pakan, ketersediaan bibit atau bakalan ternak juga menjadi bagian dari program swasembada pangan tersebut.
Sekadar informasi, pada tahun 2012, jumlah ternak meningkat sekitar 0,07 % dari yang sebelumnya (2011) sebanyak 14,8 juta ekor. Kemudian kebutuhan minimum ternak ruminansia per satuan ternak (ST) adalah 1,14 ton bahan kering/tahun. Sehingga, jumlah pakan pada tahun 2012 yang diperlukan adalah 18,3 juta ton bahan kering (BK).
Berdasarkan perkiraan, ketersediaan pakan sangat tinggi. Hal ini dimungkinkan karena ketersediaan sumber daya lahan tanaman pangan, perkebunan, dan kehutanan. Apabila terdapat 50 persen lahan yang bisa dimanfaatkan, maka daya tampung untuk satuan ternak mencapai 29 juta.
Baca juga: Erick Thohir Jajaki Kerja Sama Teknologi dan SDM Indonesia-Jepang
Halaman selanjutnya…