TIKTAK.ID – Tak selamanya vaksinasi Covid-19 dielu-elukan dan diburu sebagai ramuan yang dapat mencegah menyebarnya virus paling mematikan saat ini. Sebab di Australia program vaksinasi malah mendapat penolakan ribuan warga dengan berunjuk rasa.
BBC melaporkan pada Sabtu (20/2/21) pengunjuk rasa anti-vaksinasi berkumpul di seluruh Australia menjelang peluncuran program inokulasi virus Corona negara itu.
Aksi protes diadakan di banyak kota termasuk Melbourne, Sydney dan Brisbane, dengan sejumlah demonstran meneriakkan slogan-slogan seperti: “Tubuhku, pilihanku”.
Media lokal melaporkan, demonstrasi sebagian besar berlangsung damai, tetapi polisi melakukan beberapa penangkapan di Melbourne.
Sementara Australia berencana akan mulai melakukan vaksinasi nasional menggunakan vaksin Pfizer pada Senin.
Regulator medis Australia awal pekan ini juga memberikan persetujuan sementara untuk vaksin yang dikembangkan oleh AstraZeneca dan Universitas Oxford, yang diharapkan akan diluncurkan pada bulan depan.
Kedua vaksin tersebut telah menjalani pemeriksaan keamanan yang ekstensif dan telah digunakan di beberapa negara.
Demonstrasi itu diikuti oleh ribuan orang. Di Melbourne, beberapa pengunjuk rasa bentrok dengan polisi, yang menggunakan semprotan merica dan melakukan beberapa penangkapan.
Polisi mengatakan 15 orang akan menerima pemberitahuan hukuman karena melanggar Undang-Undang Covid-19. Lima orang lainnya didakwa karena menolak penangkapan, menghalangi polisi, dan menolak memberikan rincian, tulis media lokal ABC.
Mantan koki selebriti Australia, Pete Evans, yang telah dilarang tampil di Instagram dan Facebook karena berulang kali membagikan informasi yang salah tentang virus Corona, berorasi pada rapat umum di Sydney.
Para pengunjuk rasa di sana memegang tanda-tanda yang mengecam peluncuran vaksin.
“Saya tidak peduli, Anda menginginkan vaksinnya, ambil vaksinnya tetapi jangan paksa saya untuk disuntik,” kata seorang pengunjuk rasa.
Vaksinasi di Australia dilakukan dengan gratis, namun tidak diwajibkan bagi semua orang untuk mendapatkannya.
Australia menargetkan untuk menginokulasi empat juta orang pada awal Maret nanti.
Kelompok prioritas yang akan mendapatkan vaksinasi pada putaran pertama termasuk 700.000 pekerja garis depan di sektor kesehatan, pengamanan perbatasan dan panti jompo, bersama dengan penghuni panti jompo.
Hingga saat ini Australia mencatat hanya memiliki di bawah 29.000 kasus, dan 909 kematian sejak dimulainya pandemi.