TIKTAK.ID – Robot Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) yang bernama Perseverance diketahui telah sukses mendarat di Mars.
Perseverance juga membawa Ingenuity, yakni sebuah helikopter yang didesain khusus untuk menjelajah di planet merah tersebut.
DW mengatakan untuk sampai bisa mendarat di Mars, maka robot itu mulai turun dengan kecepatan 20 ribu km per jam dari angkasa. Kemudian parasut dan berbagai mekanisme pendaratan membuat kecepatannya berkurang sampai 3 km per jam, lalu enam ban yang dimilikinya bisa menyentuh permukaan Mars.
Seperti dilansir CNN Indonesia, Perseverance mendarat di Kawah Jezero, di utara ekuator Mars, yakni wilayah yang disebut Isidis Planitia. Wilayah tersebut memang menjadi target favorit misi NASA, termasuk robot Curiosity yang masih aktif hingga saat ini. Bedanya, posisi Curiosity kini telah menjauh 3.700 km di sekitar Kawah Gale.
Perseverance sendiri merupakan robot terbesar NASA. Robot ini memiliki misi mencari air dan tanda-tanda kehidupan di bawah permukaan planet. Tugas lainnya adalah mengumpulkan sampel batu dan tanah, lalu menempatkannya dalam penyimpanan khusus.
Rencananya, misi gabungan AS dan Eropa akan mengambil sampel itu untuk dibawa ke Bumi dalam jangka waktu 10 tahun.
Selain itu, Perseverance mengirim gambar pertama ke Bumi, yaitu permukaan Mars, usai melakukan pendaratan. Gambar tersebut pun diperlihatkan di akun Twitter resmi Perseverance.
Sedangkan Ingenuity adalah alat eksperimental NASA berupa helikopter. Alat ini berfungsi mempelajari benda yang terbang serta mendarat vertikal di atmosfer Mars. Hal itu dapat menjadi informasi penting, karena atmosfer di Mars jauh lebih tipis dibanding Bumi, serta bisa memengaruhi penerbangan.
Lebih lanjut, helikopter yang mengudara di Mars akan menjadi uji penerbangan di luar Bumi yang pertama dilakukan. Keberhasilan misi tersebut diduga bakal menjadi masa depan baru bagi misi selanjutnya.
Sebelumnya, terdapat tiga misi ke Mars yang meluncur pada Juli 2020. Selain NASA, ada misi Uni Emirat Arab (UEA) dan China. Sebetulnya, misi UEA dan China hanya fokus mengorbit di Mars, tetapi misi China, Tianwen-1, juga mendaratkan robot di permukaan Mars pada akhir tahun ini.
Untuk diketahui, misi UEA melibatkan satelit bernama Hope. Satelit ini menjadi yang pertama tiba di sekitar Mars saat mengorbit mulai 9 Februari. Hope dijadwalkan mengitari Mars selama dua tahun untuk menjajal berbagai ketinggian dan mengambil data untuk komunitas sains global.