TIKTAK.ID – Belakangan ini, Apple semakin memperketat kebijakan privasi. Pasalnya, Apple telah menerapkan aturan di App Storenya untuk aplikasi baru atau aplikasi yang mengirimkan pembaruan.
Dalam aturan tersebut, aplikasi harus menyertakan label privasi, yang pada dasarnya menjelaskan jenis data apa yang dikumpulkan aplikasi, serta jenis pelacakan aktivitas apa yang mungkin juga dilakukan.
Artinya, Apple menginginkan aplikasi-aplikasi di App Storenya dapat menjadi lebih transparan dan memberi pengguna pilihan. Hal itu untuk menghindari aplikasi yang menurut pengguna agak mengganggu.
Aturan Apple itu pun terdengar sangat baik, karena dapat menjadi angin segar bagi pengguna yang selama ini merasa privasi mereka terganggu.
Meski begitu, sayangnya proses implementasi aturan mungkin tidak semulus yang diinginkan ataupun diperiksa secara ketat seperti yang diinginkan Apple. Sebab, Apple masih saja “kecolongan” akibat meloloskan aplikasi yang tidak mengikuti aturan tersebut.
Seperti dikutip detiKINET dari Ubergizmo, berdasarkan laporan dari The Washington Post, mereka menyebut terdapat cukup banyak aplikasi yang meskipun memiliki label privasi, namun sebenarnya salah atau sama sekali tidak benar.
Pernyataan itu mengutip sebuah aplikasi bernama Satisfying Slime Simulator, yakni aplikasi penghilang stres yang mengklaim bahwa ia tidak akan membagikan data dengan Facebook. Akan tetapi, nyatanya penyelidikan mengungkapkan bahwa mereka membagikan data ke Facebook.
Dalam hal ini, masalahnya adalah label ini dilaporkan dan dibuat sendiri. Hal itu berarti terserah pengembang untuk jujur atau tidak terhadap penggunanya.
Lebih lanjut, meski Apple mengklaim telah melakukan audit, mengingat berapa banyak aplikasi yang ada di App Store, mudah untuk melihat mengapa beberapa aplikasi dapat lolos dengan label yang menyesatkan.
Apple sendiri memang sudah memperingatkan bahwa aplikasi yang tidak mematuhi aturan, dapat dihapus dari toko aplikasinya. Meski begitu, pengguna harus tetap selektif dalam mengunduh sebuah aplikasi. Hal ini disebabkan hanya Apple yang mengetahui kapan aplikasi yang tidak mematuhi peraturan akan dihapus.
Akan tetapi, mengingat masih banyak aplikasi sejenis, Apple tampaknya masih perlu meluangkan waktu lebih demi merealisasikan peringatan tersebut.