TIKTAK.ID – Jaksa Penuntut di Munich, Jerman pada Rabu (27/1/21), mendakwa seorang wanta anggota kelompok sayap kanan merakit bom untuk menyerang Muslim dan politisi lokal di Bavaria.
The Associated Press melaporkan, wanita bernama Susanne G itu juga menghadapi tuduhan lain, di antaranya adalah melakukan ancaman dan pelanggaran undang-undang kepemilikan senjata. Dia telah ditahan sejak penangkapannya.
Jaksa menuduh bahwa wanita itu merencanakan serangan bom yang paling lambat dilakukan pada Mei 2021. Motif penyerangan itu dimotivasi oleh pandangan xenofobia dan ekstrem sayap kanannya.
Dia diduga telah mengunduh informasi tentang pembuatan bom secara online dan telah mengumpulkan bahan untuk perakitannya, termasuk bensin, kembang api dan sekering, pada saat penangkapannya pada September tahun lalu.
Antara Desember 2019 dan Maret 2020, tersangka diduga telah mengirim enam surat anonim, lima termasuk peluru tajam, dengan ancaman pembunuhan terhadap seorang politikus lokal di daerah Nuremberg, asosiasi komunitas Muslim, dan organisasi bantuan pencari suaka.
Selama musim panas 2020, terdakwa mulai fokus menarget petugas polisi lokal dan politisi lokal. Target ini berbeda dari yang diancam melalui surat sebagai target lain yang memungkinkan, dan mulai memeriksa rumah dan mobil para target.
Sebelumnya pada November tahun lalu, Jaksa Jerman juga telah mendakwa 12 tersangka anggota dan pendukung jaringan kelompok teroris sayap kanan. Mereka dituduh merencanakan penyerangan terhadap politisi, pencari suaka dan Muslim.
“Orang-orang itu ditangkap dalam penggerebekan nasional pada Februari,” tulis media Jerman DW.
Sebelas tersangka dituduh sebagai anggota organisasi teroris dan pelanggaran kepemilikan senjata. Ke-12 orang itu dituduh mendukung kelompok teror.
Kelompok-kelompok teror sayap kanan telah menarik perhatian pihak berwenang Jerman setelah peristiwa pembunuhan politisi lokal konservatif, Walter Lübcke pada 2019 dan serangan terhadap sebuah sinagoga di kota Halle timur pada Oktober 2019. Kedua kasus tersebut terkait dengan kelompok teroris sayap kanan.
Pada Desember 2019, 600 lokasi baru diumumkan menjadi target ancaman kelompok teroris sayap kanan.
Polisi Federal mengatakan pada saat itu bahwa mereka telah mengidentifikasi 48 orang anggota kelompok teroris sayap kanan yang dapat melakukan serangan.