TIKTAK.ID – Karbohidrat merupakan zat gizi utama yang dibutuhkan sebagai sumber energi atau bahan bakar bagi tubuh. Akan tetapi, kita tetap perlu membatasi konsumsi karbohidrat. Sebab, konsumsi karbohidrat berlebihan bisa menyebabkan sejumlah efek buruk bagi kesehatan.
Seperti dilansir Kompas.com, berikut ini beberapa dampak konsumsi karbohidrat berlebihan bagi kesehatan:
Merasa lesu dan lelah
National Sleep Foundation menyebut kelelahan kronis atau rasa lesu usai mengonsumsi karbohidrat sederhana dapat menjadi efek samping dari kebiasaan makan terlalu banyak karbohidrat. Dengan makan makanan tinggi karbohidrat, akan meningkatkan kadar gula darah untuk sementara dan memberi energi pada tubuh dan otak untuk bertindak.
Meski begitu, peningkatan ini sering kali diikuti dengan penurunan cepat gula darah, yang salah satunya dapat mengurangi aktivitas neuron tertentu yang terlibat dalam siklus tidur-bangun dan menghabiskan energi.
Mengalami penambahan berat badan
Mengutip Eat This, makan terlalu banyak karbohidrat padat kalori seperti keripik, makanan yang dipanggang, pizza, minuman manis, dan lainnya, dapat membebani tubuh.
Selain itu, jika seseorang makan terlalu banyak karbohidrat olahan, maka akan mengalami lonjakan insulin, yakni pankreas membanjiri tubuh dengan hormon untuk membantu glukosa memasuki sel tubuh yang menurunkan kadar glukosa dalam aliran darah.
Padahal, saat sel mendapatkan lebih banyak glukosa daripada yang mereka butuhkan, tubuh pun dapat mengubah kelebihan glukosa tersebut menjadi lemak.
Perut kembung dan begah
Mengonsumsi makanan yang kaya karbohidrat bisa membuat Anda merasa kembung.
Diketahui makanan yang paling banyak menghasilkan gas yaitu makanan karbohidrat rantai pendek yang disebut makanan FODMAP (fermentable oligo, disakarida, monosakarida, serta poliol).
Contoh makanan tinggi FODMAP adalah apel, blackberry, ceri, mangga, pir, dan semangka. Dari kelompok sayuran yakni asparagus, bit, kubis, kembang kol, bawang putih, jamur, dan bawang.
Mudah lapar
Penelitian di Archives of General Psychiatry melaporkan, jika makan banyak karbohidrat bergula, akan mengaktifkan bagian otak dengan cara yang mirip dengan pola yang terlibat dalam ketergantungan zat seperti kecanduan narkoba dan alkohol.
Pasalnya, mengonsumsi karbohidrat berpotensi memicu pelepasan dopamin, atau hormon kesenangan.
Para peneliti pun mengukur aktivasi yang meningkat dari sirkuit penghargaan ini sebagai respons terhadap isyarat karbohidrat, dan penonaktifan area otak yang menghambat makan berlebihan.