TIKTAK.ID – Direktur Eksekutif Lingkar Madani untuk Indonesia (LIMA), Ray Rangkuti mengatakan bahwa metode blusukan oleh tokoh pemerintahan sudah tidak lagi terlalu efektif. Sebab, ia menyatakan kenyataannya presiden terpilih karena melakukan blusukan, namun akhirnya bertindak elitis. Selain itu, ia menilai metode ini juga sudah terlalu umum dipraktikkan.
“Hasilnya pun selalu tidak menggambarkan yang terpilih sebagai pemimpin rakyat bawah. Hanya saja, bila dikaitkan dengan (blusukan mensos) Risma, membangun citra sebagai pemimpin merakyat dengan blusukan itu bukan menjadi tujuan utamanya,” ujar Ray, seperti dilansir SINDOnews, Selasa (12/1/21).
Menurut Ray, alasan “blusukan” Risma yakni untuk mendapatkan keriuhan cuitan di media sosial dan aktivitas dirinya sebagai Menteri Sosial karena memiliki potensi akan menjadi pesaing Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan di Jakarta.
Baca juga : Polres Wonogiri Ungkap Kasus Pencabulan Anak
Lantas mengapa Jakarta dan blusukan? Ia menyebut di Jakarta akan tersedia seluruh perangkat yang bisa menaikkan popularitas itu.
“Satu, media yang begitu banyak berkumpul, dan dua, pendukung Anies yang akan serta-merta secara sukarela melakukan cuitan aktivitas itu. Terlebih aktivitas dimaksud menyinggung kepemimpinan Anies, jadi akan serta-merta pendukung Anies melakukan cuitan,” jelas Ray.
Ray memaparkan, semua fasilitas yang ada di DKI Jakarta ini gratis dan nyaris tidak perlu mengeluarkan biaya. Ia menganggap cukup menaikkan emosi pendukung Anies, maka popularitas pun akan didapuk.
Baca juga : Mahfud Ungkap Cara Khas Jokowi Pilih Pejabat: Siapa yang Tersingkir, Langsung Dimusnahkan
Halaman selanjutnya…