TIKTAK.ID – Perolehan suara pasangan calon yang diusung Partai Gerindra, Nasrul Abit dan Indra Catri pada Pemilihan Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) kalah dengan pasangan yang diusung PKS, yakni Mahyeldi dan Audy Joinaldy.
Kekalahan jagoan Gerindra di Sumbar tersebut lantas menuai spekulasi bahwa sosok Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, sudah tidak lagi bertaji di Tanah Minang tersebut.
Sebelumnya pada Pilpres 2019, Prabowo sempat mengantongi sebesar 85,96 persen suara, sedangkan Joko Widodo (Jokowi) hanya mendapatkan 14,05 persen suara.
Baca juga : Viral Video FPI Aceh Nyatakan Siap Tampung Habib Rizieq dengan Segala Risiko
Berdasarkan hal itu, Direktur Populi Center Usep S Akhyar menilai kekalahan jagoan Partai Gerindra tersebut besar kemungkinan dikarenakan bergabungnya Prabowo ke dalam pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin.
“Ada kemungkinan karena Prabowo juga yang telah menyeberang dengan bergabung dengan pemerintahan,” ujar Usep, seperti dilansir JawaPos.com, Jumat (11/12/20).
Kemudian dengan pasangan yang didukung oleh PKS yang menang dari hasil hitung cepat lembaga survei, maka dapat disimpulkan di Sumbar saat ini menjadi basis pendukung PKS. Wilayah tersebut pun saat ini sudah tidak lagi dikuasai oleh Gerindra.
Baca juga : Begini Nasib para Anak Pejabat di Pilkada 2020, Mulai Anak Ma’ruf Amin Sampai Anak dan Mantu Jokowi
“Jadi, kalau Prabowo kemarin menang perolehan suara Pilpres di Sumbar, berarti suara itu berasal dari PKS. Saya kira begitu, jadi kekuatan PKS memang lebih banyak,” tutur Usep.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komaruddin mengungkapkan bahwa masyarakat di Sumbar sudah tidak lagi melihat dari figur Prabowo. Melainkan, kata Ujang, lebih melihat figur dari pasangan calon yang diusung oleh Gerindra, yang hasilnya masyarakat tidak tertarik dengan figur tersebut.
“Dalam konteks Pilkada, figur dari Kepala Daerahnya sendiri yang ditampilkan Gerindra. Figur tersebut yang mungkin tidak layak dijual,” ucap Ujang.
Baca juga : Eks Pimpinan KPK Sambangi Gedung KPK tanpa Sepatah Kata, Ada Apa?
Lebih lanjut, kemenangan pasangan yang diusung PKS ini akan membuktikan bahwa partai berlogo Bulan Sabit Kembar tersebut masih memegang peran penting di Sumbar. Ujang juga memprediksi Sumbar akan menjadi basis suara PKS pada Pilpres 2024 nanti.
“Tampaknya PKS basis suaranya tidak mau direbut oleh Gerindra. PKS tetap ingin bercokol di daerah yang dikuasai, salah satunya Sumbar,” kata Ujang.