TIKTAK.ID – YouTube memiliki rencana untuk memasang lebih banyak iklan tanpa bayaran pengguna yang belum masuk ke dalam Program Partner YouTube (YPP). Nantinya, iklan itu akan dipasang ke video-video dengan jumlah penonton yang sedikit.
Perlu diketahui, selama ini YouTube telah berbagi pemasukan iklan dengan pembuat konten yang masuk dalam program YPP saja. Sedangkan video yang tidak termasuk ke dalam program itu, tidak akan dipasangkan iklan.
Supaya bisa menjadi partner YouTube, maka sebuah akun sedikitnya harus memiliki 1000 pelanggan dengan akumulasi waktu menonton hingga sebanyak 4.000 jam dalam 12 bulan. Akibatnya, saat ini semua video yang diunggah di YouTube bakal menayangkan iklan. Bahkan jika pengguna hanya membagikan video di YouTube untuk orang-orang terdekat, masih tetap ada kemungkinan video itu disisipi dengan iklan.
Meski begitu, iklan hanya akan ditayangkan di video yang memenuhi panduan iklan yang ramah iklan. Video yang ramah iklan di antaranya tidak boleh menggunakan bahasa yang tidak pantas, materi kebencian, materi dewasa, dan larangan lain. Video tersebut pun akan diulas oleh mesin lewat Machine Learning dan kurator manusia.
YouTube menyampaikan hal itu melalui pembaruan ketentuan layanan pada Rabu (18/11/20). Dalam ketentuan baru itu, YouTube menyatakan “berhak memonetisasi” semua konten yang ada di platform tersebut.
“Jika Anda tidak masuk dalam YPP, maka Anda tidak akan mendapat bagian pendapatan iklan. Namun Anda masih bisa mengajukan YPP jika telah memenuhi syarat,” begitu bunyi pembaruan ketentuan layanan, seperti dilansir CNNIndonesia.com.
Selain itu, YouTube juga tidak akan menampilkan iklan di channel yang sudah dihapus dari program partner (YPP) karena konten yang menyalahi aturan. Pengumuman ini dibuat setelah YouTube diketahui mengumumkan hal itu usai mencatatkan pendapatan kuartal tiga yang naik 32 persen dari tahun lalu sebesar US$5,04 miliar (Rp71,5 triliun), mengutip CNBC.
Android Police melaporkan, perubahan kebijakan ini akan dilakukan secara bertahap ke berbagai negara hingga pertengahan 2021.