TIKTAK.ID – Komisaris Utama PT Pertamina (Persero), Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok mengungkapkan bahwa adanya masalah di Badan Usaha Milik Negara (BUMN) disebabkan terdapat UU yang menyebutkan perusahaan terbatas harus memiliki komisaris. Sedangkan dalam penunjukan direksi perusahaan, kata Ahok, yang berhak menentukan yakni Kementerian BUMN.
Ahok mengatakan kondisi ini pun menyebabkan langkah direksi yang melompati wewenang komisaris dan “bermain mata” langsung dengan kementerian. Ia menilai komisaris hanya diminta untuk memberikan persetujuan saja.
Kemudian dalam posisinya sebagai Komisaris Utama PT Pertamina, Ahok sempat dipertanyakan dengan kondisi tersebut kenapa tidak memilih mundur saja dari jabatannya ini.
Baca juga : Tak Hadir di Pernikahan Putri Habib Rizieq, Kemana Anies?
“Kalau saya memilih untuk mundur, itu artinya saya tidak menyelesaikan tugas. Tapi kalau saya dipecat, maka lain cerita. Lebih baik kita dipecat kan, berarti tidak dibutuhkan. Kalau kita mundur, akan ditafsirkan kamu tidak bisa menyelesaikan masalah, dan takut sehingga tak mau tanggung jawab,” ujar Ahok dalam sebuah diskusi daring, seperti dilansir CNBCIndonesia.com, Sabtu (14/11/20).
“Kalau kami sampai dipecat, ya itu tinggal dinilai kenapa kamu sampai dipecat. Apa kamu nyolong atau buat gaduh,” imbuh Ahok.
Sebelumnya, Ahok sempat membuat gempar publik dengan memaparkan bobroknya Pertamina. Akibatnya, Ahok mendapatkan cemooh publik, bahkan ada yang meminta dia untuk diganti.
Baca juga : Sekjen Gerindra: Kepulangan HRS Salah Satu Syarat Prabowo Rekonsiliasi dengan Jokowi
Meski begitu, Menteri BUMN Erick Thohir menyebut pengangkatan Ahok sebagai salah satu sosok penting di Pertamina didasarkan atas track record pekerjaan yang dinilai bersih. Dia pun menyamakan penunjukannya ini dengan nama lainnya seperti mantan Wakil Ketua KPK, Amien Sunaryadi dan mantan Komisioner KPK, Chandra Hamzah.
“Saya sudah jawab, figur seperti Pak Ahok, Pak Amien, Pak Chandra Hamzah itu figur-figur yang bersih. Mereka memiliki track record menghasilkan pekerjaan yang baik, oleh karena itu kita angkat. Masing-masing komisaris mempunyai karakter yang berbeda-beda,” terang Erick dalam video dari akun Youtube Karni Ilyas Club, dikutip Minggu (1/11/20).
Meski hingga kini banyak terjadi penolakan publik terkait dengan posisi Ahok, namun Erick menegaskan yang penting orang tersebut menjalankan posisinya ini dengan amanah.