TIKTAK.ID – Presiden Brasil, Jair Bolsonaro mengatakan kondisi pandemi virus Corona di negaranya dibesar-besarkan, dia mendesak rekan senegaranya untuk berhenti menjadi “banci” dalam menghadapi Covid-19 dan mengatakan bahwa “kita semua akan mati suatu hari nanti”.
Berbicara di sebuah upacara untuk menandai dimulainya kembali pariwisata di Brasil pada Selasa (10/11/20), dia menggambarkan bahwa pandemi Covid-19 telah dibesar-besarkan.
Sementara, jumlah kematian negara akibat virus tersebut telah mencapai 162 ribu jiwa, seperti yang dikutip RTnews.
Dia melanjutkan bahwa “semuanya sekarang menjadi pandemi”, dan bahwa Brasil adalah bagian dari gelombang yang “menutup segalanya” di seluruh dunia.
“Semua orang akan mati. Tidak ada gunanya melarikan diri dari itu, dengan melarikan diri dari kenyataan. Kita harus berhenti menjadi negara banci.”
Baca juga: Terjangkit Covid-19, Presiden Ukraina Dirawat di Rumah Sakit
Dia melunak dengan mengatakan dirinya merasa prihatin terhadap mereka yang telah meninggal, sebelum mengklaim bahwa dia tidak tahu mengapa harus bertanggung jawab karena dia tidak diizinkan untuk membuat keputusan apa pun terkait penanganan pandemi.
“Yang kurang dari kita bukanlah pemimpin, namun membiarkan pemimpin bekerja,” tegasnya.
Presiden juga mengatakan bahwa hidupnya di Brasil adalah “buruk” dan menambahkan bahwa “siapa pun yang berpikir memegang jabatan ini adalah menyenangkan, sepenuhnya salah”.
Bolsonaro sendiri terjangkit Covid-19 pada Juli lalu dan mengatakan pada awal Agustus, ia telah pulih sepenuhnya.
Sebelumnya pada hari yang sama, Bolsonaro mengunggah sebuah postingan di akun Facebook-nya yang memuji penghentian uji coba vaksin CoronaVac di Brasil sebagai “kemenangan lain untuk Jair Bolsonaro”.
Baca juga: Menangi Pilpres, Joe Biden Janji Satukan Kembali Amerika
Halaman selanjutnya…