TIKTAK.ID – Deklarator Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), Din Syamsuddin mengungkapkan bahwa terdapat tiga kerusakan di Indonesia. Din mengatakan kerusakan itu berasal dari para pemimpin yang tindakannya menyimpang dari kiblat bangsa dan negara Indonesia.
Ia mejelaskan, kerusakan pertama yakni terjadinya penyelewengan, dan penyimpangan nilai-nilai dasar yang disepakati, yaitu Indonesia merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
“Oleh sebab itu, kami sebagai gerakan moral, berjuang untuk meluruskan kiblat bangsa dan negara. Kiblat bangsa dan negara ini telah menyimpang,” ujar Din dalam sambutan KAMI Jambi, seperti dilansir CNN Indonesia, Jumat (30/10/20).
Baca juga : Dipimpin Anies, Jakarta Raih Penghargaan Kota Transportasi Terbaik Dunia, Apa Gak Salah?
Din menyatakan kerusakan yang kedua adalah gejala negara yang mengarah pada constitutional dictatorship atau kediktatoran konstitusional. Ia menilai kediktatoran konstitusional merupakan tindakan melanggar Dasar Negara.
“Ada gejala dan gelagat kekuasaan di negara kita mengarah pada penguatan constitusional dictatorship. Sebuah gelagat kediktaktoran membungkusnya melalui undang-undang, padahal hal itu menyimpang dari nilai-nilai dasar,” tutur Din.
Ia pun beranggapan saat ini Indonesia perlahan berubah menjadi negara otokrasi, meninggalkan azas demokrasi yang selama ini dianut Indonesia.
Baca juga : Sederet Tokoh Nonparpol yang Masuk Bursa Capres 2024
“Hal itu sangat kuat, dan sangat berorientasi pada kekuasaan satu orang. Jadi selain oligarki politik dan oligarki ekonomi, sekarang ini Indonesia telah menjadi otokrasi, bukan demokrasi. Ini juga yang disebut dalam literature sebagai democratic centralism,” terang Din.
Kemudian kerusakan yang ketiga, Din menyatakan arogansi para pemimpin yang memiliki kekuasaan. Ia menjelaskan, kesombongan yang dianut para pemimpin bangsa kini menjadi hambatan terpenuhinya aspirasi rakyat.
“Terdapat pula kerusakan tingkat ketiga, menjelma dalam bentuk yang saya amati, dalam bentuk arogansi kekuasaan. Kesombongan, kekuasaan, serta merasa dirinya besar karena dianggap memiliki badan eksekutif, yang kemudian mereka menutup mata dan telinga dari aspirasi rakyat,” tegas Din.
Baca juga : Tulis Surat ke Anies, Wanita yang Ancam Bakar Balai Kota Ungkit Jasanya Beri Jabatan
Tidak hanya itu, Din memaparkan bahwa kehadiran KAMI penting untuk menyelamatkan Indonesia yang telah rusak.
Din pun mengaku berharap KAMI bisa menjadi wadah dalam berupaya mengembalikan Indonesia kepada demokrasi dan menjaga keutuhan Dasar Negara.
“KAMI sebagai gerakan moral akan berjuang untuk meluruskan kiblat bangsa dan negara yang sudah menyimpang,” tegasnya.