TIKTAK.ID – Sedikitnya sembilan orang tewas akibat tabrakan antara dua helikopter tentara Afghanistan di provinsi Helmand Selatan, Rabu (14/10/20) dini hari. Dua helikopter itu sedang mengevakuasi tentara Afghanistan yang sedang terluka, tulis BBC.
Pejabat terkait mengatakan, insiden itu diduga disebabkan oleh masalah teknis. Sementara, semua orang yang ada dalam helikopter itu dinyatakan tewas.
Wilayah itu sendiri telah menjadi saksi bentrokan sengit dalam beberapa hari terakhir antara Taliban dan pasukan Pemerintah Afghanistan, yang didukung oleh serangan udara AS. Kelompok Taliban mulai bertempur menuju pinggiran kota terdekat Lashkar Gah di mana mereka telah menguasai satu distrik.
Perserikatan Bangsa-Bangsa di Afghanistan mengatakan lebih dari 35.000 orang terpaksa meninggalkan rumah mereka di Helmand akibat pertempuran itu.
Dari sekitar 5.000 keluarga yang diperkirakan mengungsi, beberapa dilaporkan telah mengungsi di rumah dan properti di daerah tetangga.
Satu keluarga mengatakan kepada BBC bahwa mereka meninggalkan rumah mereka di Lashkar Gah hanya dengan pakaian yang mereka kenakan, tanpa mengetahui apakah mereka akan menemukan tempat yang aman untuk tidur.
Sementara yang lain mengatakan mereka takut mati karena kelaparan, dan staf di rumah sakit setempat mengatakan mereka telah menerima lusinan korban.
Sebagian besar Helmand dan tetangganya Kandahar tetap tanpa listrik setelah Taliban menyerang gardu listrik pada Senin lalu. Sejumlah jaringan telekomunikasi juga telah mati.
Wartawan BBC, Secunder Kermani menyebut pertempuran kali ini merupakan yang paling serius dan berkelanjutan yang dilakukan Taliban sejak pembicaraan damai antara Taliban dan Afghanistan dimulai bulan lalu di Qatar.
Sejauh ini perundingan untuk menyelesaikan seperangkat aturan dan prosedur yang mengatur perundingan masih menemui jalan buntu. Para negosiator belum membahas masalah gencatan senjata yang lebih luas dan kemungkinan pengaturan pembagian kekuasaan.
Awal pekan ini, Kepala Pasukan NATO di Afghanistan, Jenderal AS Scott Miller mengutuk Taliban karena merusak pembicaraan damai dan melanggar perjanjian yang mereka tandatangani dengan AS pada Februari lalu.
Pembicaraan perdamaian bersejarah antara Taliban dan Afghanistan dimulai pada 12 September, satu hari setelah peringatan 19 tahun serangan mematikan 9/11 al-Qaeda di AS yang menyebabkan AS memulai operasi militernya di Afghanistan.
Ini adalah pertama kalinya para pemimpin Afghanistan duduk dengan anggota kelompok Taliban.
Tetapi para koresponden mengatakan tindakan Taliban di medan perang sekali lagi menimbulkan pertanyaan tentang komitmen mereka di meja perundingan.
Namun, kelompok Taliban mengatakan bahwa mereka hanya merebut kembali wilayah yang pernah mereka kuasai.