TIKTAK.ID – Presiden AS, Donald Trump dan Ibu Negara, Melania Trump mengaku bahwa mereka dinyatakan positif terkena virus Corona dan kini berada dalam karantina.
Presiden berusia 74 tahun itu yang masuk dalam kelompok berisiko tinggi, mengumumkan kabar tersebut melalui akun Twitternya. “Kami akan melalui ini bersama-sama”, tulisnya, seperti yang dilaporkan BBC.
Peristiwa ini terjadi setelah salah satu pembantu terdekatnya dinyatakan positif virus Corona.
Hope Hicks, penasihat presiden berusia 31 tahun, adalah pembantu terdekat Trump yang sejauh ini dinyatakan positif.
Dia menemani Trump bepergian bersama di Air Force One ke lokasi debat TV di Ohio minggu ini.
Dokter Trump, Sean Conley, mengeluarkan pernyataannya, mengatakan Presiden dan Ibu Negara “keduanya baik-baik saja saat ini, dan mereka berencana untuk tetap di rumah di Gedung Putih selama masa pemulihan mereka”.
“Yakinlah saya mengharapkan Presiden untuk terus menjalankan tugasnya tanpa gangguan selama pemulihan, dan saya akan terus mengabari Anda tentang perkembangan selanjutnya,” kata pernyataan itu.
Sebelumnya pada Kamis kemarin, Trump mengatakan dia dan istrinya, yang berusia 50 tahun, akan dikarantina setelah hasil tes Hicks dinyatakan positif.
Trump men-tweet: “Hope Hicks, yang telah bekerja sangat keras bahkan tanpa istirahat sedikit pun, baru saja dites dan dinyatakan positif Covid 19. Mengerikan!
“Ibu Negara dan saya sedang menunggu hasil tes kami. Sementara itu, kami akan memulai proses karantina kami!”
Tidak jelas bagaimana tes positif Trump akan memengaruhi pengaturan debat presiden kedua, yang dijadwalkan pada 15 Oktober di Miami, Florida.
Hingga saat ini Amerika masih menduduki puncak kasus Covid-19 dengan jumlah kasus positif mendekati 7, 5 juta kasus dan korban meninggal 212 ribu kasus. Banyak orang berpendapat bahwa tingginya kasus Covid-19 di Amerika diakibatkan oleh ketidakseriusan sejak awal Trump menangani kasus ini. Buktinya dia kerap kali berseberangan pendapat dengan pakar imunologi seperti Dr. Anthony Fauci.
Kasus Covid-19 ditemukan pertama kali di kota Wuhan, China pada akhir tahun lalu. Virus ini diketahui masuk ke Amerika pada 20 Januari 2020. Hingga kini banyak negara sedang berlomba menciptakan vaksin untuk melawan virus mematikan ini.