TIKTAK.ID – Twitter mengumumkan akan menguji coba fitur yang memungkinkan pengguna merekam dan mengirim pesan suara melalui pesan langsung (DM) tanpa perlu mengetik pesan. Fitur baru tersebut dirilis setelah Twitter meluncurkan fitur suara untuk tweet khusus bagi pengguna iOS pada Juni 2020.
Mirip seperti cuitan menggunakan suara, pengiriman pesan suara melalui DM akan memberi kesempatan kepada pengguna untuk mengirim pesan suara selama beberapa detik ke pengguna lain di DM.
Manajer produk untuk pesan langsung Twitter, Alex Ackerman-Greenberg menjelaskan, Brazil akan menjadi negara pertama yang diikutsertakan dalam tes tersebut. Ia mengatakan fitur itu akan memungkinkan pengguna mengirim pesan suara selama 20 detik di DM.
“Kami tahu bahwa pengguna menginginkan lebih banyak pilihan untuk bagaimana mereka mengekspresikan diri dalam percakapan di Twitter, baik dilakukan secara publik maupun secara pribadi,” ujar Greenberg, seperti dikutip CNN Indonesia dari The Verge.
Meski begitu, masih belum ada penjelasan rinci mengenai fitur tersebut. Namun, berdasarkan tangkapan gambar, menunjukkan bahwa pengguna dapat memutar pesan suara yang dikirim pengguna lain di dalam DM dengan menekan tombol putar atau jeda. Tidak hanya itu, Twitter juga menyediakan opsi “laporkan pesan” jika seseorang menyalahgunakan DM suara, contohnya mengirimkan rekaman audio yang melanggar privasi.
Mengutip iMore, fitur pesan suara di DM nantinya akan memiliki tampilan yang sederhana.
Sebelumnya, fitur tersebut pertama kali tercatat sedang dalam pengujian oleh pemerhati media sosial Matt Navarra beberapa minggu lalu dan telah dikabarkan sejak Agustus setelah ditemukan oleh developer Alessandro Paluzzi.
Kemudian tim produk Twitter mengatakan telah merancang “pengalaman perekaman in-line” untuk membuat pengiriman pesan suara menjadi bagian percakapan Twitter yang lebih alami.
Seperti diketahui, Twitter sempat meluncurkan tweet audio, dan fitur itu telah mendapat sorotan karena mengabaikan aksesibilitas pada platformnya. Kepala desain Twitter, Dantley Davis mengaku bahwa Twitter telah memiliki tim aksesibilitas khusus dan telah mengubah proses pengembangan produknya agar aksesibilitas selalu dipertimbangkan, bahkan dalam tahap konsep.