TIKTAK.ID – Bahrain mempersilakan semua penerbangan ke dan dari Uni Emirat Arab untuk melintasi wilayah udaranya. Keputusan itu memungkinkan pesawat udara Israel yang terbang ke UEA untuk melewati wilayah udara Kerajaan Bahrain.
Otoritas penerbangan Kerajaan mengatakan bahwa permintaan itu datang dari UEA menyusul kesepakatannya pada bulan lalu menjadi negara Arab ketiga dan Teluk pertama yang meneken pertemanan dengan Israel.
Perjanjian yang ditengahi Amerika itu menjadikan kontak kedua negara secara rahasia bertahun-tahun dalam bentuk perdagangan dan teknologi tak diperlukan lagi. Sedangkan Palestina mengecam UEA dan menyebutnya sebagai pengkhianat utama di Arab. Sementara Palestina masih berjuang untuk merdeka dari penjajahan Israel.
“Bahrain akan mengizinkan semua penerbangan yang datang dan berangkat dari Uni Emirat Arab ke semua negara untuk melintasi wilayah udaranya,” lapor Kantor Berita resmi Bahrain, mengutip sumber resmi di Kementerian Transportasi dan Telekomunikasi, tulis Al Jazeera.
Keputusan itu memotong waktu terbang antara negara-negara Timur Tengah hingga beberapa jam.
Bahrain, yang menampung Armada Kelima Angkatan Laut Amerika dan pangkalan Angkatan Laut Inggris, memiliki komunitas Yahudi yang bersejarah. Kerajaan perlahan-lahan mendorong hubungan dengan Israel, dengan dua Rabi berbasis di Amerika pada 2017 yang mengatakan bahwa Raja Hamad bin Isa Al Khalifa sendiri mempromosikan gagasan untuk mengakhiri boikot Israel oleh negara-negara Arab.
Bulan lalu, seorang pejabat Israel mengatakan bahwa Bahrain dan Oman kemungkinan menjadi negara Teluk berikutnya yang mengikuti langkah UEA dengan meresmikan hubungan dengan Israel.
Namun media Pemerintah Bahrain membantah isu mereka akan menjalin hubungan dengan negara Yahudi itu. Dalam laporan kantor berita itu pekan lalu disebutkan bahwa Raja Hamad telah memberi tahu Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo bahwa negara Teluk berkomitmen untuk pembentukan negara Palestina.
Awal pekan ini, Jared Kushner, menantu dan Penasihat Utama Presiden Amerika Donald Trump, terbang bersama delegasi tingkat tinggi Israel ke UEA pada penerbangan penumpang komersial langsung pertama antara kedua negara.
Meskipun tidak ada negara Arab lain yang menunjukkan kesediaan untuk mengikuti UEA, namun Arab Saudi mempersilakan penerbangan charter El Al yang membawa Kushner dan delegasi Israel untuk menggunakan wilayah udaranya.
Pada Rabu kemarin, Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani mengatakan kepada Kushner bahwa Doha tetap berkomitmen pada Inisiatif Perdamaian Arab 2002. Dalam prakarsa tersebut, negara-negara Arab menawarkan hubungan normalisasi dengan Israel, namun imbalannya adalah kesepakatan Yerusalem Timur sebagai Ibu Kota negara Palestina dan penarikan penuh Israel dari wilayah yang direbut dalam Perang Timur Tengah 1967.
UEA mengabaikan Inisiatif Perdamaian 2002, karena berdalih agar Israel menghentikan rencana mencaplok bagian Tepi Barat yang dibarter dengan menormalisasikan hubungan kedua negara. Padahal, rencana Israel untuk mencaplok sebagian wilayah Tepi Barat ditentang mentah-mentah oleh banyak negara.
Kesepakatan normalisasi hubungan dengan Israel itu diklaim juga memberikan keuntungan bagi Abu Dhabi untuk dapat membeli persenjataan canggih dari Amerika, termasuk jet tempur siluman F-35. Klaim sepihak yang kemudian langsung dibantah oleh pihak Amerika.