TIKTAK.ID – Pemerintahan Trump mendesak negara-negara bagian Amerika bersiap-siap untuk mendistribusikan vaksin Covid-19 pada 1 November nanti, yaitu dua hari sebelum pemilihan presiden, tulis France24.
Perusahaan yang berbasis di Dallas, McKesson Corp., memiliki kesepakatan dengan Pemerintah Federal dan akan meminta izin untuk mendirikan pusat distribusi saat vaksin tersedia.
“Waktu normal yang dibutuhkan untuk memperoleh izin ini menjadi penghalang yang signifikan bagi keberhasilan program kesehatan masyarakat yang mendesak ini,” kata Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), Robert Redfield kepada negara bagian dalam suratnya pada 27 Agustus.
“CDC segera meminta bantuan Anda untuk mempercepat aplikasi fasilitas distribusi ini.”
Redfield meminta negara bagian untuk mempertimbangkan pengabaian persyaratan yang akan “mencegah fasilitas ini beroperasi penuh pada 1 November 2020”.
CDC memberikan dokumen kepada negara bagian yang memberikan rincian rencana peluncuran vaksin, menambahkan bahwa mereka akan disetujui sebagai vaksin berlisensi atau di bawah otorisasi penggunaan darurat.
Penerima mungkin akan membutuhkan dosis “penguat” kedua, beberapa minggu setelah vaksin yang pertama disuntikkan, menurut dokumen itu.
“Vaksin dan pasokan tambahan akan diperoleh dan didistribusikan oleh Pemerintah Federal secara gratis kepada penyedia vaksinasi Covid-19 yang terdaftar”, kata dokumen tersebut, yang juga dikirim ke New York City, Chicago, Houston, Philadelphia dan San Antonio.
Prioritas vaksin, akan diberikan kepada pekerja penting, pejabat keamanan nasional, manula dan anggota kelompok ras dan etnis yang rentan, tulis The New York Times.
Tiga pembuat obat paling maju di Barat dengan uji klinis Fase 3 mereka, yang melibatkan puluhan ribu peserta, terlibat dalam pembuatan vaksin ini.
Ketiganya adalah AstraZeneca, yang bermitra dengan Universitas Oxford di Inggris; Moderna, bekerja sama dengan Institut Kesehatan Nasional AS; dan aliansi Pfizer/BioNTech.
Berdasarkan sifat uji coba, sulit untuk memprediksi kapan hasil yang paling sempurna dan dapat diandalkan akan tercipta.
Setengah dari peserta dalam uji coba tersebut menerima vaksin eksperimental, sedangkan separuh lainnya diberi plasebo.
Dalam prosedur normal, pelaksana tes harus menunggu -mungkin berbulan-bulan- untuk melihat apakah ada perbedaan yang signifikan secara statistik pada tingkat infeksi kedua kelompok itu.
Namun, Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika telah meningkatkan kemungkinan bahwa vaksin dapat diberikan persetujuan darurat sebelum uji coba berakhir.
Permintaan untuk persetujuan luar biasa seperti itu harus datang dari pengembang vaksin, kata Kepala FDA, Stephen Hahn kepada Financial Times dalam sebuah wawancara yang diterbitkan Minggu lalu.
FDA mendapat hujan kritik dari komunitas medis karena tunduk pada tekanan politik Presiden Donald Trump, yang telah ngotot untuk mendapatkan vaksin, dengan mengatakan bahwa vaksin kemungkinan sudah siap sebelum pemilihan.
Padahal, pada Maret, FDA memberikan otorisasi darurat untuk penggunaan hydroxychloroquine untuk mengobati Covid-19 setelah Trump berulang kali memuji penggunaannya. Namun, otorisasi harus mencabutnya pada Juni setelah obat itu mengakibatkan efek samping yang serius.
Amerika menjadi negara paling puncak penderita Covid-19 dengan mencatat lebih dari enam juta kasus Covid-19 –angka itu hampir seperempat dari total jumlah global- dan 185.000 kematian, menurut Universitas Johns Hopkins yang berbasis di Baltimore.