TIKTAK.ID – Penggerebekan polisi Peru ke sebuah klub malam karena melanggar protokol kesehatan selama masa pandemi Covid-19 menyebabkan sedikitnya 13 orang meninggal akibat tertindih ketika berjuang untuk keluar klub malam itu. Mereka tertindih ketika berdesakan berusaha melarikan diri dari polisi.
Penggerebekan itu juga mengakibatkan sedikitnya enam orang terluka termasuk tiga petugas polisi, ketika sekitar 120 pengunjung klub malam Thomas Restobar berebut keluar dari klub malam melalui satu pintu, pada Sabtu (22/8/20) malam, ketika polisi datang untuk membubarkan pesta di lantai dua, kata polisi nasional dan pejabat Pemerintah seperti yang dilaporkan Reuters.
Sebelumnya, polisi menerima laporan dari tetangga yang melaporkan adanya kegaduhan di sebuah klub malam di distrik Los Olivos di Ibu Kota Peru, Lima. Menerima laporan itu, polisi segera meluncur ke lokasi tempat pesta berlangsung hingga terjadilah petaka yang menewaskan 13 orang itu.
“Dalam keadaan seperti ini ketika orang mulai berebut untuk keluar, terjadi kekacauan, semua orang saling melawan,” kata Orlando Velasco dari Kepolisian Nasional kepada stasiun radio lokal RPP.
Sebuah pernyataan Kementerian Dalam Negeri mengatakan orang-orang yang berpesta di klub malam itu mencoba keluar secara bersamaan melalui satu-satunya pintu keluar dan terjebak di antara pintu dan tangga yang menuju ke jalan raya. Akibatnya mereka berdesakan dan menyebabkan banyak orang tertindih.
Dari kejadian itu, polisi selanjutnya menahan setidaknya 23 pengunjung pesta, kata Kementerian itu.
Belum jelas siapa yang bertanggung jawab atas pelaksanaan pesta di klub malam tersebut.
Peru menerapkan aturan penutupan klub malam dan bar pada Maret lalu dan melarang pertemuan keluarga besar pada 12 Agustus untuk melawan tingkat infeksi Covid-19 tertinggi kedua di Amerika Latin setelah Brasil, menurut penghitungan Reuters. Tak hanya itu, Peru juga menerapkan jam malam pada hari Minggu.
Peru mencatat total kasus positif Corona virus sebanyak 585.236 kasus pada Sabtu kemarin. Jumlah ini merupakan dua kali lipat dari jumlah yang dilaporkan pada 2 Juli lalu. Sementara jumlah kematian tercatat terus meningkat menjadi 27.453 kasus.