TIKTAK.ID – Rusia jebloskan mantan marinir Amerika 9 tahun penjara pada Kamis (30/7/20), setelah pengadilan Rusia memutusnya bersalah karena membahayakan dua petugas polisi yang menahannya setelah menghadiri sebuah pesta di Moskow, pada musim panas tahun lalu, tulis Reuters.
Seorang mahasiswa di University of North Texas, Trevor Reed mengatakan tak ingat peristiwa yang menimpanya pada musim panas tahun lalu karena dirinya hilang kesadaran akibat mabuk saat ditahan polisi saat itu.
Namun, setelah mendengar sejumlah bukti yang disampaikan di pengadilan, dia membantah semua tuduhan yang ditujukan kepadanya.
Hukuman terhadapnya kemungkinan akan memicu spekulasi media bahwa Reed bisa menjadi bagian dari pertukaran tahanan yang dilaporkan sedang dinegosiasikan Moskow dan Washington. Belum ada pihak yang mengonfirmasi perundingan itu sedang berlangsung.
Jaksa penuntut menuduh Reed menyerang seorang petugas polisi yang sedang mengemudi ketika dia ditahan pada Agustus tahun lalu. Akibat serangan itu, kendaraan berbelok tiba-tiba dan berbahaya. Dia juga dituduh menyikut petugas kedua.
Reed membantah dan menyebut dakwaan itu sebagai penipuan.
Tim hukumnya mengatakan dia seharusnya tidak ditahan dan bahwa petugas telah mengubah kesaksian mereka selama persidangan.
Reed mengatakan bahwa dia terbang ke Moskow pada Mei tahun lalu untuk belajar bahasa Rusia dan bertemu dengan pacarnya yang warga Rusia.
Putusan penahanan itu menambah percikan baru terhadap hubungan Moskow dengan Washington yang sudah buruk. Kedutaan Amerika mengatakan akan mengomentari kasus ini nanti.
Ini bukan kasus pertama. Sebelumnya pada bulan lalu, Rusia juga menghukum warga Amerika Serikat, Whelan dengan hukuman 16 tahun penjara atas tuduhan sebagai mata-mata. Namun, dia membantah semua tuduhan yang ditujukan kepadanya.
Satu warga Amerika lainnya, seorang investor Amerika, Michael Calvey mendapat hukuman tahanan rumah. Dia didakwa melakukan penipuan yang tentu saja dibantah olehnya.
Sementara itu, pengacara Whelan mengatakan dirinya yakin bahwa Moskow menahan kliennya karena ingin menukar Whelan dengan pedagang senjata, Viktor Bout, dan warga Rusia lainnya yang saat ini ditahan di penjara Amerika.